Little
Big Master
Sutradara:
Adrian Kwan
Produser:
Benny Chan
Penulis
Naskah: Adrian Kwan dan Hannah Cheung
Cast:
Miriam
Yeung as Lui Wai Hung
Louis Koo
as Dong
Ho Yun Ying
Winnie as Ho Siu Suet (Siu Suet)
Keira Wang
as Tam Mei Chu (Chu chu)
Fu Shun
Ying as Lo Ka Ka (Ka ka)
Zaha
Fathima as Kitty Fathima
Khan Nayab
as Jennie Fathima
Melihat senyuman anak-anak yang mengembang dan ceria, tentu akan membuat kita sangat bahagia. Tapi, bagaimana kalau anak-anak yang menjadi generasi penerus bangsa, terancam kebahagiaannya, karena mereka tidak bisa sekolah?. Tentu saja kita sedih, karena anak-anak memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan.
Sebuah tontonan yang menghibur, bukan saja bikin ketawa terbahak-bahak, tapi dibalik itu semua haruslah inspiratif, yang memberikan pelajaran berharga kepada para penontonnya.
Seperti halnya pada Sabtu 17 Oktober 2015
kemarin, berkesempatan untuk nonton film LittleBig Master bersama Celestial Movies di
Cinema XXX Plaza Semanggi Jakarta. Disini saya bukan saja mendapat tontonan
menarik yang bisa sekaligus mengajarkan anak-anak saya. Tapi lebih dari itu
saya mendapat pelajaran dengan menonton film Little Big Master yang inspiratif, yakni tentang "pentingnya pendidikan dan memahami karakter anak".
Little Big Master yang diangkat dari kisah nyata di Hong Kong sana, mengingatkan saya akan film Laskar Pelangi di Indonesia. Film ini pun sukses membuat saya bercucuran air mata, mengangkat sebuah kisah yang menyentuh hati kita, tentang seorang Guru dalam menyelamatkan sekolah di sebuah desa, yang hanya memiliki 5 orang murid.
Kisah ini berawal dari seorang perempuan bernama Lui Wai Hung (Miriam Yeung) atau biasa dipanggil Hung, yang memiliki jabatan Kepala Sekolah, dimana dia mulai merasa tidak nyaman dan akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri. Keputusannya pun dirasakan sangat tepat, sehingga Hung bisa mewujudkan impiannya berkeliling dunia bersama suaminya, yakni Dong (Louis Koo) yang bekerja sebagai perancang di sebuah museum.
Ternyata keputusannya untuk mundur di dunia pendidikan, membuat perasaan Hung begitu tak menentu. Dia mulai mengingat masa-masa saat mengajar dan berbagi keceriaan bersama anak-anak. Sampai akhirnya, dia melihat iklan tentang penerimaan Kepala Sekolah TK yang sudah berdiri sangat lama di Desa Yuen Tin. Tapi disini, Kepala sekolah akan merangkap sebagai pengawas sekolah dengan gaji sebesar 4.500 dolar Hong Kong. Kalau tidak menemukan Kepala Sekolah, maka sekolah ini terancam akan ditutup.
Hung pun merasa tersentuh hatinya, karena melihat 5 siswa yang terancam masa depannya, untuk merasakan pendidikan di sekolah. 5 siswa ini berasal dari keluarga yang tidak mampu, sehingga bertahan di sekolah ini. Karena khawatir dengan masa mereka, maka Hung pun melamar pekerjaan disana.
Disini saya melihat kesungguhan Hung yang begitu luar biasa, biarpun dia sempat di tolak anak-anak, seperti Siu Suet, Ka ka, Chu chu, Kitty, dan Jennie Fathima, yang tidak bisa menerima kehadiran orang asing. Hung tetap semangat untuk mendekati mereka semua, memahami karakter ke 5 anak, hingga mengurusi orang tua mereka. Dengan penuh kesabaran dan memberikan perhatian lebih, Hung pun akhirnya mendapat kepercayaan dari anak-anak. Dari situlah, dia mulai mengetahui permasalahan siswinya satu persatu.
Hung bukan saja menjadi sosok yang bisa merubah siswi, dan membantu orang tua mereka yang miskin. Tapi, dia pun harus bisa berdiri tegak untuk menentang cemooh masyarakat sekitar. Bukan itu saja, Hung pun harus bisa memperbaiki sekolah yang sudah tua, merencanakan kurikulum, hingga menjemput anak-anak untuk sekolah. Tentu perjuangannya ini tidaklah sedikit, ditengah kondisinya yang kurang sehat, Hung tetap semangat untuk menolong pendidikan anak-anak yang tidak mampu.
Bahkan ketika Hung diajak untuk menjadi icon dengan bayaran tinggi, Hung pun menolak, karena baginya pendidikan jauh lebih penting, ketimbang uang. Hung terus berusaha untuk menyelamatkan sekolah, dengan mengadakan pendaftaran siswa baru, biarpun dia mendapatkan tekanan sana sini. Karena, tidak ada satu pun orang tua yang membawa anaknya untuk sekolah di TK tersebut.
Hung pun jatuh sakit, dan Dong menggantikannya mengajar anak-anak. Saat anak-anak putus asa, mereka menyiapkan segala hal di hari kelulusan, sekaligus memberikan hadiah buat Kepala Sekolahnya. Ternyata masyarakat desa merasa tersentuh hatinya, dan membawa anak-anak mereka untuk bersekolah disana.
Kita bisa bayangkan bagaimana sulitnya memperjuangkan sesuatu, ditengah banyaknya tekanan, hingga membuat sakit. Tapi, yakinlah akan perjuangan yang tidak pernah sia-sia, karena semua akan berbuah manis. Banyak sekali hikmah yang bisa saya petik disini:
- Siapa pun kita, janganlah menjadi manusia egois dan menutup mata akan sebuah permasalahan di hadapan kita, sekecil apapun, selama kita bisa, bantulah mereka yang kesulitan.
- Hung mengajarkan kita, bagaimana pendidikan itu lebih penting, daripada sekedar uang. Jadi, bukan karena uang, barulah mau memberikan pendidikan. Karena, diluar sana masih banyak yang tidak mampu sekolah dan memerlukan pendidikan.
- Sebuah ketulusan dan perhatian luar biasa mampu meluluhkan hati siapun yang sekeras batu.
- Memahami anak-anak bukanlah dengan kekerasan, bentak-bentak, tapi dengan ketulusan dan menjadikan posisi kita sama dengan mereka. Sehingga, memudahkan kita untuk bisa memahami apa yang dirasakan anak-anak.
- Perjuangan dan kerja keras pastilah akan mendapatkan hasil yang baik. Biarpun dibalik itu semua, banyak sekali rintangan yang menghadang.
Film ini pun akan hadir menemani kita pada tanggal 25 Oktober 2015 di Celestial Movies pada jam 20.00 wib. Dimana, Celestial Movies adalah saluran televisi berbayar yang memutar film mandarin dan asia selama 24 jam, dengan jangkauan terluas di seluruh dunia. Yang dapat disaksikan, seperti salah satunya Indovision (CH. 20), K-Vision (CH. 47), Nexmedia (CH. 508), hingga OkeVision (CH. 19).
Di Celestial Movies bukan saja bisa menonton Little Big Master, tapi juga aktor kesukaan saya, seperti Jackie Chan, Jetli, Andy Lau, Dan Stephen Chow yang akan membuat saya semakin I Love HK Movies.
Jadi kalau mau nonton Celestial Movies saja ya. Yang juga menghadirkan film inspiratif tentang pendidikan dan memahami karakter anak, yakni Little Big Master.
Seluruh Foto di dalam tulisan ini bersumber dari Celestial Movies, Little Big Master Dan Agrakom Para Relatika.
Kayanya seru ya mak lis, malem ini kan ya. pantengin ahh~
BalasHapusIya malam ini, nonton saja
HapusSeru nih. Inspiratif, banyak juga sekolah di daerah Indonesia yang senasib sepertinya
BalasHapusBener, hampir sama seperti di kita ya
Hapus"Memahami anak-anak bukanlah dengan kekerasan, bentak-bentak, tapi dengan ketulusan dan menjadikan posisi kita sama dengan mereka. Sehingga, memudahkan kita untuk bisa memahami apa yang dirasakan anak-anak."
BalasHapusHmmm bener banget mbak, untuk bisa memahami anak memang harus bisa masuk ke dunia anak sendiri bukan dengan kekerasan. :)
Iya, bener banget, dengan masuk kedunianya, kita akan semakin mudah memahami mereka.
Hapusyaaa... paket langganan first mediaku nggak ada celestial moviesnya...
BalasHapuswah coba ada, bisa nonton neh
Hapuskebetulan indihome ada celestialnya. Kemarin lihat ada jadwalnya. Kirain bkn film bgs. Jd pgn nntn
BalasHapuswah asyik, ayo nonton
HapusBaca reviewnya bikin penasaran sma movienya... hee
BalasHapusyuk nonton
HapusCerita yang sangat mengesankan menurutku
BalasHapusBener banget mak
HapusNonton film ini. Sedih sampe sedot-sedot ingus... hihihihi.... jorok ya
BalasHapusHahaha sama saja berarti ya
HapusSaya ga bisa nontooon....hiks *nggak punya tv berbayar
BalasHapuspenasaran sama ceritanya, saya juga pernah ngalamin ini. Hanya ngajar 7 anak paud yg tersisa...
Seriusan mba?, ya ampun, semangat ya mba.
Hapusmauu nonton filmnya :))
BalasHapuskayaknya baguss bangett
Yuk nonton
Hapusguru Hung sangat mengispirasi...
BalasHapusnunggu diputar di TV swasta Indonesia kapan ya... :)
Semoga saja ada mba
Hapus