Suasana Garut
yang sejuk dengan pemandangan yang menakjubkan, memang selalu saya,suami dan
anak-anak rindukan. Serius? Iya dong, kan di kota ini, ada orang tua dan
saudara, serta kenangan indah yang tidak bisa terlewatkan. Apalagi, dengan masa kecil
yang sangat membahagiakan. Dulu, hingga kini, sesibuk apapun pekerjaan saya dan
suami, kami akan selalu berusaha untuk pulang menengok orang tua, satu atau dua
bulan sekali.
Pemandangan Garut yang selalu dirindukan saya dan anak-anak |
Semenjak anak-anak
lahir dan usianya masih 2 bulan, saya dan suami sudah membiasakan membawa
mereka kemana pun, termasuk pulang ke Garut. Apa tidak kasihan, bisa-bisa anak
sakit dan masuk angin loh? Saya seh selalu yakin anak-anak sehat, kuat, sehingga mereka sudah terbiasa. Mau itu naik kendaraan pribadi atau umum, anak-anak tidak pernah rewel sama sekali. Sebaliknya, mereka malah happy.
Anak-anak tidak ada capenya kalau lagi pulang kampung. Baru sampai rumah saja, sudah lari sana sini.
Tidak seperti emaknya deh, yang sudah nyerah duluan haha.
Minggu
kemarin saya pulang ke Garut. Selain untuk mengurus beberapa pekerjaan, saya
pun sekalian liburan dan menengok orang tua. Cuaca di Garut saat itu sangat
dingin sekali, maklumlah sudah masuk musim hujan. Di Garut, cuacanya benar-benar bikin galau, kadang sebentar panas, eh tiba-tiba sore hujan turun deras sekali. Anak-anak pun jadi tidak bebas bermain seperti biasanya.
Sampai akhirnya ada waktu, dimana saya dan anak-anak bisa jalan bersama,
menikmati liburan di Garut. Hari itu, sambil menyelesaikan pekerjaan, saya
mengajak mereka ke sebuah Resort, menikmati kolam air panas. Di tempat
itu, anak-anak dan adik-adik saya bebas bermain air, belajar berenang,
hingga berendam di kolam air panas. Anak-anak terlihat bahagia, sehingga mereka
lupa waktu. Bahkan hujan sudah turun pun, anak-anak tetap bermain, dan tidak mau di ajak pulang.
Saat sampai di rumah, saya baru sadar,
kalau Dimas (anak kedua saya, 3 tahun) mulai menunjukkan tidak enak badan. Semua yang di rumah langsung menebak, bahwa Dimas masuk angin. Karena, melihat tanda-tanda yang dialaminya, seperti biasa kalau dia kelamaan bermain di air.
- Dimas tidak ceria, dan wajahnya mucat,
- Perutnya kembung dan susah makan,
- Demam,
- Mencret atau Diare,
- Dan Muntah.
Kalau Dimas
sudah menunjukkan ciri-ciri tersebut. Maka, sebagai Ibu, saya pun harus segera mengatasi masuk angin pada anak dengan
cara berikut:
- Parutan bawang merah. Sebelum saya memberikan obat-obatan, tentu saja saya menggunakan cara tradisional dari nenek saya, yakni dengan membalurkan parutan bawang merah, yang sudah dicampur dengan minyak kletik pada perut anak. Cara ini saya selalu lihat, saat adik masih bayi, dan nenek masih ada. Terbukti ampuh loh, menghilangkan perut kembung pada anak.
- Memberikan air gula merah hangat, supaya Dimas kembali memiliki nafsu makan.
- Supaya Dimas tidak muntah saat makan, saya selalu memberinya bubur lembut yang mudah dicerna.
- Karena saat itu Dimas mulai flu, saya menyiapkan air hangat di baskom dan memasukkan beberapa tetes kayu putih atau Essential Oil Eucalyptus.
- Melakukan pemijatan. Saat Dimas masuk angin, saya atau Ayahnya memberikan pijatan kasih sayang, supaya perutnya tidak kembung lagi.
Supaya badan
Dimas hangat, maka saat pemijatan saya menggunakan Belli To Baby Essential Oil Eucalyptus.
Belli To Baby sendiri
merupakan produk yang berhubungan dengan skin care dan baby care. Lalu, apa itu
Essential Oil? Essential
Oil adalah cairan yang umumnya disuling dari daun, batang, bunga, kulit
kayu, akar, atau elemen lain dari tanaman yang mempunyai efek terapeutik. Telah
digunakan dalam bidang medis, mulai dari perawatan kulit hingga pengobatan
kanker. Essential Oil Eucalyptus ini mengandung bahan dasar berupa eucalyptus oil.
Minyak Essential
Oil Eucalyptus dibuat dari daun pohon eucalyptus radiata atau
eucalyptus globulus. Dimana pohon ini banyak tumbuh di negara Australia. Di
Indonesia kita mungkin mengenalnya sebagai minyak kayu putih. Ada beberapa
manfaat dari Eucalyptus Oil, salah
satunya untuk menyembuhkan luka, bisul, luka bakar, dan menjadi penyegar ruangan, yang juga mampu membunuh bakteri serta kuman di udara. Juga untuk mengatasi gigitan
serangga dan sengatan. Hingga, mengatasi masalah pernapasan, seperti batuk,
pilek, sakit tenggorokkan, asma dan sinusitis.
Biarpun Essential
Oil Eucalyptus ini memiliki banyak manfaat, tetap saja harus
digunakan sesuai petunjuk, dan tidak berlebihan. Saat memijat Dimas, saya
menuangkan 2 tetes saja, lalu mulai pemijatan secara perlahan di perut dan
punggung. Dan yang perlu kita ingat, untuk penggunaan pada anak, seperti Dimas,
lebih baik Essential Oil Eucalyptus tidak boleh kena muka, atau terhirup
secara langsung.
Setelah melakukan pengobatan secara tradisional, hingga memberikan pemijatan kasih sayang, Dimas pun akan tertidur dengan pulas. Hingga akhirnya kembung, flu, hingga demamnya pun semakin berkurang dan membaik.
Enaknya yang lagi di pijat |
Itu dia cara-saya dalam mengatasi masuk angin pada anak, yang bisa mengembalikan ceria anak, dengan badannya yang kembali sehat. Dengan berbagai cara tradisional, hingga
menggunakan Essential Oil Eucalyptus, Dimas pun sembuh. Apalagi saat
digigit nyamuk, cukup sedikit saja oleskan pada bentolnya, langsung sembuh.
Saya sendiri suka menggunakannya, apalagi pas lagi sesak napas, karena flu.
Cukup oleskan 3 tetes saja pada dada, hidung mampet langsung hilang.
Oh ya, Essential Oil Eucalyptus ini, telah terdaftar BPOM NO.POM TR.143 679
181, dan bisa dibeli di asibayi.com dengan
harga IDR 198.000 isi 10 ml. Atau mencari produk lainnya, langsung saja kunjungi asibayi.com.
selain parutan bawang dengan minyak, keluargaku selalu pakai daun jarak yang dipanaskan di atas api lalu ditarok di atas perut anak yang telah diolesi minyhak tanah..tak lama pasti deh kentut dan kembung serta masuk anginnya akan hilang.. Kalo sekarang ini ada yang lebih praktis pakai obat masuk angin ya Mba..
BalasHapusLagi Dimas bayi, juga suka pake daun jarak mba
Hapusbawang dengan minya selalu jadi andalan saya ketika anak-anak lagi sakit saat mereka masih balita.
BalasHapusEnak juga dipijat begitu. Kalau buat anak-anak yang udah segede anak saya maish bisa gak, ya? :)
Bisa kok mak, adeku juga suka dipijet kalau lagi demam dan masuk angin
HapusAlhamdulillah anak2 blm pernah masuk angin. Tapi soal perminyakan sih, paling banter bawa minyak telon/ kayu putih jika travelling. TFS Mbak soal minyaknya :)
BalasHapusSiip deh mba
Hapuswah sama dengan aku anak-anakku juga baisa pakai aprutan bawang dg minyak, kayak mau goreng saja ya
BalasHapusHeheh, ternyata ya sama semua mba
HapusAnak-anakku senang banget dipijit pakai minyak aroma therapi seperti essensial oil ini :)
BalasHapusBelum sembuh masuk anginnya kalau nggak dipijat aroma therapi.
Bener sekali mak Indah, perlu banget deh dipijit ya dengan aroma therapi
HapusCara nomer satu biasa saya lakukan.
BalasHapusDulu ibu saya melakukan itu ketika saya dan adik-adikku masuk angin.
Jadi, ini kebiasaan yang diwariskan.
Benar sekali, warisan dari para orang tua ya
Hapuskifah kalau masuk angin suka pake kayuputih sama bawang merah teh.. iya perutnya suka kembung gitu ya, kasian..
BalasHapusIya kalau udah kembung, kan suka kasihan, apalagi kalau ampe diare.
HapusAku juga pakai cara tradisional dulu, bawang merah sama minyak telon. Tradisi turun menurun nih dari simbah, ibu dan anak-anaknya.
BalasHapusEhm...melakukan cara2 tradisional dulu sebelum ke obat-obat2n (y)
BalasHapus