Melihat anak-anak tumbuh dan
berkembang dengan baik, menjadi sebuah kebahagian seluruh orang tua di dunia
ini. Tapi, kalau kesehatan anak terganggu, salah satunya karena alergi, semua
orang tua pasti khawatir.
Saya pun punya kekhawatiran yang
sama dengan orang tua lainnya, saat anak-anak lahir, bisa berisiko alergi. Kenapa?
Karena, saya pun sudah positif memiliki alergi sejak kecil. Yakni, kulit akan
mulai gatal-gatal dan muncul bercak merah di seluruh tubuh saat terkena udara
dingin. Kalau ada yang bertanya, berapa kali masuk ruang pemeriksaan dokter
kulit dan seberapa sering minum obat? Jawabannya pasti sering banget. Berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk terus berobat? Sudah tidak terhitung.
Semenjak menikah, sedikit demi sedikit alergi yang saya rasakan mulai menghilang. Mungkin, karena saya tidak tinggal
lagi di kota yang berudara dingin, melainkan tinggal di Ibukota yang udaranya
cukup panas. Biarpun alergi itu sudah jarang kambuh, tapi kekhawatiran tetap ada.
Apalagi ketika anak lahir. Saya
memiliki kekhawatiran yang luar biasa. Seperi saat anak-anak kecil, muncul banyak bintik merah pada kulitnya, yang membuat gatal, saya langsung bawa ke
dokter, karena takut itu gejala alergi. Untungnya setelah menjalani pemeriksaan, teteh Chantika (5 tahun 6
bulan) maupun ade Dimas (3 tahun 5 bulan) kondisinya normal, dan mereka pun bisa
melewati 1000 hari pertama kehidupannya.
Kembali ke alergi. Kasus alergi
dalam keluarga saya bukanlah yang pertama. Karena ada beberapa keponakan saya
yang juga memiliki alergi. Ketika keponakan memakan makanan yang mengandung susu
sapi, telur dan udang, akan mengalami sesak napas, kulit merah, muntah dan
gatal. Maka dari itu, orang tuanya sangat berhati-hati dalam memberikan makanan. Padahal susu dan telur memiliki nilai gizi yang tinggi untuk tumbuh kembang
anak.
Apakah alergi bisa mengganggu prestasi anak? Seperti yang sudah saya rasakan sejak kecil, atau melihat keponakan. Alergi memang sangat mengganggu, tidur tidak nyaman, sulit belajar, terkadang tidak nafsu makan. Bahkan konsentrasi keponakan saat belajar pun menjadi menurun. Jadi, jangan pernah menganggap sepele alergi pada bayi atau anak. Karena, alergi dapat mengganggu organ atau sistem tubuh, termasuk gangguan fungsi otak.
Dari gangguan fungsi otak itulah, maka timbul gangguan pada perkembangan dan perilaku anak. Seperti gangguan konsentrasi yang terjadi pada keponakan saya, gangguan emosi, hingga keterlambatan bicara.
Apakah alergi bisa mengganggu prestasi anak? Seperti yang sudah saya rasakan sejak kecil, atau melihat keponakan. Alergi memang sangat mengganggu, tidur tidak nyaman, sulit belajar, terkadang tidak nafsu makan. Bahkan konsentrasi keponakan saat belajar pun menjadi menurun. Jadi, jangan pernah menganggap sepele alergi pada bayi atau anak. Karena, alergi dapat mengganggu organ atau sistem tubuh, termasuk gangguan fungsi otak.
Dari gangguan fungsi otak itulah, maka timbul gangguan pada perkembangan dan perilaku anak. Seperti gangguan konsentrasi yang terjadi pada keponakan saya, gangguan emosi, hingga keterlambatan bicara.
Kenali
Alergi Dengan Baik
Sebelumnya, lihat video tentang alergi tetap berprestasi berikut ini, dan pastikan alergi tidak menghambat potensi Si Kecil.
Apa seh sebenarnya alergi? Alergi adalah
reaksi abnormal dari sistem kekebalan tubuh. Alergi protein susu sapi menjadi
salah satu alergi makanan yang paling sering terjadi pada bayi. Selain
berdampak terhadap kesehatan fisik, seperti gangguan kulit, timbul bentol, gatal/ruam kulit, dan eksim), gangguan pernafasan (timbul bersin-bersin, tenggorokan gatal, dan asma),
dan gangguan pencernaan (seperti mual, muntah, diare, dan BAB Berdarah), alergi juga berdampak besar terhadap konsentrasi
belajar anak dan beban ekonomi.
Melihat dari dampak alergi, tentu
membuat saya khawatir, apalagi setelah saya melakukan cek alergi di www.cekalergi.com, yang menunjukkan
bahwa Dimas memiliki risiko alergi sebesar 20-40%. Maka dari itu saya perlu
mengenali alergi lebih dalam lagi. Berdasarkan International Study Of Asthma
and Allergies In Childhood, prevalensi alergi anak di negara Asia Pasifik
seperti Indonesia, terus meningkat.
Saya tidak ingin anak yang berisiko
alergi, harus terhambat tumbuh kembangnya. Maka dari itu, saya sebagai seorang Ibu dari 2 orang anak, harus memiliki pengetahuan tentang alergi. Jangan sampai alergi menghambat potensi si kecil. Anak-anak harus sehat, tumbuh kembangnya optimal dan tetap berprestasi.
Untuk menambah wawasan tentang
alergi, saya pun mengikuti berbagai rangkaian kegiatan yang diadakan Morinaga.
Yakni, World Allergy Week yang
merupakan program tahunan inisiasi World
Allergy Organization (WAO) dalam rangka meningkatkan pemahaman mengenai
alergi dan penyakit lainnya yang terkait. Serta menggagas pelatihan dan sumber
daya untuk melakukan diagnosa dan tindakan pencegahan. Berkaitan dengan World
Allergy Week, Morinaga menggagas
kampanye Semua Dari Ingin Tau: Tau,
Cegah, dan Atasi, serta sebar
informasi yang tepat, khususnya mengenai alergi pada anak, agar tidak
menghambat potensi Si Kecil.
Bersama Morinaga saya diberikan
kesempatan untuk mengikuti berbagai kegiatan seru, salah satunya adalah Coaching Clinic dan Live Chat bersama para dokter ahli
dibidangnya. Selain itu ada juga Hospital Parenting Seminar dan Radio Talkshow
di beberapa kota. Para orang tua seperti saya, semakin dimudahkan mendapat
informasi alergi dari rangkaian kegiatan yang dilakukan Morinaga.
Berikut adalah perjalanan saya saat mengikuti Coaching Clinic dan livechat bersama Morinaga di Kalcare Jakarta, tepatnya Lotte Shopping Avenue.
Berikut adalah perjalanan saya saat mengikuti Coaching Clinic dan livechat bersama Morinaga di Kalcare Jakarta, tepatnya Lotte Shopping Avenue.
Pentingnya Mencegah Alergi Sejak Dini
Dalam sesi coaching clinic bersama
dr. Sri Lestari, SpA dan live chat bersama dr. Kartika Mayasari, banyak sekali informasi alergi yang saya dapatkan. Sehingga membuat kekhawatiran saya sedikit berkurang, karena sudah berkonsultasi langsung dengan dokter ahli tentang kesehatan anak-anak.
Penyakit alergi, seperti asma,
rhinitis alergi, alergi makanan, dermatitis atopic, serta alergi protein susu
sapi merupakan alergi tipe atopi yang paling banyak diderita. Faktor risiko
dari perkembangan alergi dapat berasal dari faktor genetik keluarga, yakni
keluarga dengan riwayat positif atopi.
Risiko alergi pada anak akan semakin tinggi sebesar 50-80%, jika
kedua orang tuanya menderita alergi yang sama. Ini menyatakan bahwa anak
memiliki bakat alergi yang diturunkan dari orang tuanya. Nah, apabila orang tua
tidak memiliki alergi sama sekali, bukan berarti anak sudah aman, karena anak
masih memiliki risiko alergi, salah satu dari saudara kandung, yakni sebesar 25-35%. Selengkapnya, lihatlah gambar berikut ini.
![]() |
Sumber www.cekalergi.com |
Para orang tua sangat perlu untuk memeriksa kondisi kesehatan anak-anaknya, apalagi kalau sudah muncul beberapa tanda. Seperti
sering muntah-muntah, diare, konstipasi, timbul bercak merah seperti bentol di
seluruh tubuh, setelah anak meminum susu atau makanan lainnya. Bisa jadi itu
adalah pemicu timbulnya alergi pada anak.
Pemicu alergi yang masuk ke tubuh
bisa telur, susu sapi, kacang, seafood, dan gandum. Pemicu alergi pun bisa dari
dalam dan luar rumah, seperti tungau yang merupakan binatang kecil dan hidup di
debu rumah.
Maka dari itu, kita perlu sekali
melakukan pencegahan alergi sejak dini, supaya tumbuh kembang anak semakin
optimal. Ada beberapa hal yang perlu orang tua ketahui, untuk mencegah alergi,
seperti:
![]() |
Inilah beberapa gejala alergi yang perlu kita ketahui (sumber: www.cekalergi.com) |
- Berikan ASI Eksklusif selama 6 bulan pertama.
- Apabila pasangan memiliki riwayat alergi dan berencana memiliki anak, segera lakukan pemeriksaan dan pencegahan alergi sejak awal kehamilan.
- Menghindari paparan rokok ataupun asap rokok selama kehamilan dan setelah bayi lahir. Karena itu berdampak buruk pada janin, yang bisa mengakibatkan anak memiliki alergi.
- Selama hamil dan menyusui, Ibu bebas makan apapun, kecuali ibu memiliki alergi dengan makanan tertentu.
- Hindari diet saat sedang hamil, karena mengakibatkan risiko kurang gizi dan protein, yang merugikan janin di dalam kandungan.
- Pengenalan makanan padat untuk anak yang dimulai sejak usia 6 bulan.
- Tidak ada penundaan pemberian telur, kacang, ikan, dan makanan laut. Serta jenis makanan lainnya pada waktu si kecil mulai mendapat pengenalan makanan padat.
- Vaksinasi tetap dilakukan pada anak, supaya risiko alergi lebih rendah.
- Melahirkan normal akan lebih baik, karena akan menghindarkan alergi.
- Pemberian susu formula protein terhidrolisat parsial (P-HP) dan protein terhidrolisat penuh untuk bayi-bayi yang tidak bisa mendapatkan ASI.
Kenapa ASI menjadi yang utama dan
bisa mencegah alergi? Karena, ASI (Air Susu Ibu) adalah sumber nutrisi terbaik
untuk anak. Semahal apapun makanan, ASI tetaplah yang terbaik, dan bisa menjadi
obat terbaik untuk mencegah anak dari alergi.
Atasi
Alergi Dengan Pemberian Nutrisi Yang Tepat
Mengapa nutrisi itu sangat penting?
Nutrisi itu penting, terutama di
1000 hari pertama kehidupan seorang anak. Karena tidak hanya berdampak pada
kesehatan jangka pendek bayi, tetapi juga berdampak panjang hingga dewasa.
Tantangan selama 1000 hari mempengaruhi risiko penyakit tidak menular di masa
mendatang, seperti obesitas, stunting, diabetes, penyakit jantung, dan alergi.
Saat seorang anak sudah menunjukkan
gejala alergi, perlu sekali untuk melakukan tes eliminasi dan uji kulit. Eliminasi maksudnya menghilangkan faktor yang bisa
menjadi pencetus. Sedangkan uji kulit bisa dilakukan untuk mengetahui penyebab
pasti alergi seseorang.
Alergi protein susu sapi menjadi
alergi yang sering terjadi pada bayi. Bahkan, 1 dari 12 anak berisiko alergi
protein susu sapi. Prinsip utama terapi untuk alergi susu sapi adalah
menghindari segala bentuk produk susu sapi. Tetapi harus memberikan nutrisi
yang seimbang dan sesuai untuk tumbuh kembang bayi atau anak. Maka dari itu,
orang tua harus segera mengatasinya, dengan:
- Menghindari protein susu sapi yang utuh.
- Mengganti nutrisinya dengan formula hidrolisat penuh, formula asam amino atau formula isolat protein kedelai (soya).
Untuk bayi dengan ASI Ekslusif yang
alergi susu sapi, ibu dapat melanjutkan pemberian ASI dengan menghindari
protein susu sapi dan produk turunannya pada makanan sehari-hari. Dan ASI
merupakan pilihan terbaik pada bayi dengan alergi susu sapi. Sedangkan pilihan
utama bayi yang mengkonsumsi formula dengan alergi susu sapi adalah susu
hipoelergenik. Susu ini mempunyai peptida dengan berat molekul <1500 kDa.
Susu yang memenuhi kriteria tersebut ialah susu terhidrolisat ekstensif dan
susu formula asam amino.
![]() |
Sumber www.cekalergi.com |
Formula susu terhidrolisat
ekstensif merupakan susu yang dianjurkan pada alergi susu sapi dengan gejala
klinis ringan atau sedang. Pada anak dengan gejala klinis berat dianjurkan
untuk mengkonsumsi formula asam amino. Apabila, susu formula terhidrolisat
ekstensif tidak tersedia atau terdapat kendala biaya, maka sebagai alternatifnya,
bayi dapat diberikan susu formula yang mengandung isolat protein kedelai.
Menurut dr. Sri, bertambahnya usia
anak, maka alergi susu sapi perlahan akan menghilang, saat anak di atas 5
tahun. Dan anak sudah bisa mulai diperkenalkan susu sapi.
Susu
Morinaga Untuk Generasi Platinum Multitalenta
Supaya alergi tidak menghambat
potensi si kecil, dan nutrisinya tetap terpenuhi. Susu pertumbuhan dari
Morinaga bisa menjadi pilihan tepat untuk anak-anak generasi platinum. Kini telah hadir 2 susu formula persembahan dari
Kalbe Nutritionals, yakni:
Morinaga
P-HP
Morinaga P-HP mendukung tumbuh
kembang optimal Si Kecil dengan risiko alergi. Susu Protein Hidrolisat
Parsial (P-HP) ini berbahan
dasar protein susu sapi dengan rantai protein yang lebih pendek dan mudah
dicerna, sehingga dapat membantu mengurangi risiko alergi. Selain itu diperkaya
asam amino esensial, serta vitamin dan mineral.
Morinaga P-HP kini dengan MoriCare+
Prodiges untuk melengkapi kebutuhan Si Kecil yang memiliki potensi alergi susu
sapi. Kini ada Morinaga Chil Kid P-HP yang diperuntukkan untuk anak 1-3 tahun.
Memiliki 2 kemasan, yakni 400g dan 800g.
Morinaga
Soya
Morinaga soya mendukung tumbuh
kembang optimal Si Kecil yang alergi susu sapi. Susu Soya ini diperkaya kandungan L-Metionin, Asam Amino Esensial,
Vitamin, Mineral dan Karnitin yang dapat mengatasi gejala alergi susu sapi dan
mendukung tumbuh kembang optimal.
Morinaga Soya kini dengan MoriCare+
Prodiges untuk memenuhi kebutuhan nutrisi Si Kecil yang alergi susu sapi. 100%
protein soya dengan kualitas protein setara susu sapi. Ada 2 pilihan, yakni
Chil Kid Soya untuk anak 1-3 tahun (kemasan 300g dan 600g). Dan Chil School
untuk anak 3 sampai 12 tahun dengan kemasan 300g.
Apa
itu Moricare+ Prodiges yang ada dalam kedua susu tersebut?
Solusi total alergi untuk Si Kecil
dengan sinergi nutrisi tepat dikembangkan oleh Morinaga Research Center Japan.
Yang kini hadir dengan MoriCare+
Prodiges, inovasi unggulan berupa sinergi nutrisi meliputi faktor kecerdasan multitalenta, pertahanan tubuh
ganda, dan faktor tumbuh kembang optimal untuk mendukung Si Kecil menjadi
Generasi Platinum yang Multitalenta.
![]() |
Sumber www.cekalergi.com |
Untuk menjadikan anak generasi
platinum yang multitalenta tidak hanya nutrisi saja yang diperlukan, akan
tetapi peran stimulasi dari orang tua menjadi sangat penting. Morinaga
mempersembahkan 6 langkah aktivasi multitalenta dengan dukungan pola asuh, gaya
belajar, dan kecerdasan emosi yang tepat untuk mendukung pertumbuhan dan
perkembangan anak Indonesia menjadi generasi platinum yang multitalenta.
- MoriCare+ komposisinya lebih lengkap dan lebih berkualitas.
- Prodiges (Bifidobacterium) adalah hasil penelitian dari Morinaga Research Center Japan yang teruji klinis sebagai bakteri baik yang dominan dalam saluran cerna Si Kecil.
- Faktor kecerdasan multitalenta, terdiri dari omega 6/asam linoleat (AL), omega 3/asam alfa linolenat (AAL), alfa laktalbumin (yang hanya ada di Chil Kid Platinum MoriCare+ Prodiges), kolin, dan mineral.
- Faktor pertahanan tubuh ganda, terdiri dari nukleotida (hanya ada di Chil Kid Platinum MoriCare+ Prodiges), laktoferin, prebiotik (laktulosa), dan probiotik (536 & 16V).
- Faktor tumbuh kembang optimal, terdiri dari vitamin dan mineral, whey protein, kalsium, vitamin D, dan magnesium.
Nutrisi yang terkandung di dalam kedua susu tersebut, sangat baik untuk tumbuh kembang anak, salah satunya otak Si Kecil. Karena kandungan Omega 6 dan Omega 3 ini merupakan asam lemak esensial yang berfungsi meneruskan rangsangan antar sel syaraf untuk mempercepat daya tangkap. Selain itu, ada Alfa Laktalbumin bisa membantu perkembangan dan memperbaiki jaringan tubuh, yang juga merupakan komponen penting dalam tumbuh kembang otak. Serta Kolin yang membantu penyimpanan memori/daya ingat, kemampuan berpikir, bergerak, serta berbicara.
Selain untuk otak, kedua susu ini dilengkapi pertahanan tubuh ganda, seperti adanya Nukleotida yang berfungsi dalam meningkatkan antibodi untuk melawan penyakit dan infeksi. Serta Probiotik Bifidobacterium Longum 536 dan Bifidubacterium Breve 16V, merupakan bakteri baik yang terdapat di saluran cerna.
Nutrisi yang terkandung di dalam Morinaga Chil Kid Platinum MoriCare+ Prodiges dan Morinaga Chil School Platinum MoriCare+ Prodiges bisa membantu tumbuh kembang Si Kecil. Pertumbuhan yang di maksud adalah bertambah banyak dan besarnya sel-sel tubuh yang bersifat kuantitatif dan dapat diukur. Sedangkan perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi dari organ tubuh.
Kandungan vitamin, mineral, whey protein, kalsium, hingga magnesium yang ada di dalam susu pertumbuhan ini, akan membuat tumbuh kembang Si Kecil semakin optimal, dan nutrisinya bisa terpenuhi dengan baik, dengan begitu anak #AlergiTetapBerprestasi. Untuk lebih lengkapnya bisa cek langsung di:
Selain untuk otak, kedua susu ini dilengkapi pertahanan tubuh ganda, seperti adanya Nukleotida yang berfungsi dalam meningkatkan antibodi untuk melawan penyakit dan infeksi. Serta Probiotik Bifidobacterium Longum 536 dan Bifidubacterium Breve 16V, merupakan bakteri baik yang terdapat di saluran cerna.
Nutrisi yang terkandung di dalam Morinaga Chil Kid Platinum MoriCare+ Prodiges dan Morinaga Chil School Platinum MoriCare+ Prodiges bisa membantu tumbuh kembang Si Kecil. Pertumbuhan yang di maksud adalah bertambah banyak dan besarnya sel-sel tubuh yang bersifat kuantitatif dan dapat diukur. Sedangkan perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi dari organ tubuh.
Kandungan vitamin, mineral, whey protein, kalsium, hingga magnesium yang ada di dalam susu pertumbuhan ini, akan membuat tumbuh kembang Si Kecil semakin optimal, dan nutrisinya bisa terpenuhi dengan baik, dengan begitu anak #AlergiTetapBerprestasi. Untuk lebih lengkapnya bisa cek langsung di:
- Facebook: Morinaga Platinum
- Twitter: @Morinagaid
- Instagram: @MorinagaPlatinum.
Anak saya pun adalah generasi
platinum, dia memiliki cita-cita untuk menjadi seorang dokter di masa
mendatang. Tentu saja saya harus memberikan nutrisi tepat kepadanya. Biarpun
berisiko alergi tetap berprestasi, serta tumbuh kembangnya semakin optimal.
Inilah video tentang anak saya yang ingin menjadi seorang dokter.
Maka dari itu, para
orang tua penting sekali untuk mencegah dan mengatasi alergi sejak dini, supaya
anak tetap berprestasi. Dukung Si Kecil menjadi Generasi Platinum yang siap menghadapi tantangan dengan sinergi nutrisi tepat Morinaga P-HP untuk menurunkan risiko alergi, dan Morinaga Soya untuk mengatasi alergi susu sapi pada Si Kecil.
Dan yang perlu selalu kita ingat sebagai orang tua, bahwa ASI (Air Susu Ibu) tetap menjadi nutrisi terbaik untuk bayi. Jadi, berikanlah ASI Eksklusif selama 6 bulan, dan lanjutkan hingga 2 tahun. Biar anak terhindar dari alergi yang bisa menghambat tumbuh kembangnya. Segera cegah dan atasi alergi, supaya anak tetap berprestasi. Hilangnya rasa khawatir, dan berikan nutrisi terbaik untuk anak-anak Generasi Platinum.
Dan yang perlu selalu kita ingat sebagai orang tua, bahwa ASI (Air Susu Ibu) tetap menjadi nutrisi terbaik untuk bayi. Jadi, berikanlah ASI Eksklusif selama 6 bulan, dan lanjutkan hingga 2 tahun. Biar anak terhindar dari alergi yang bisa menghambat tumbuh kembangnya. Segera cegah dan atasi alergi, supaya anak tetap berprestasi. Hilangnya rasa khawatir, dan berikan nutrisi terbaik untuk anak-anak Generasi Platinum.
Wahhh, informatif nih tulisannya, Ceu. Mudah2an menang ya lombanya.
BalasHapusAmin. Semoga tulisannya bermanfaat ya
Hapussama mbak, saya juga alergi gatel
BalasHapustapi itu kalo abis makan ikan kayak teri dan makanan laut
boleh tuh mbak informasinya, saya bookmark buat ke depan pas perlu bisa ambil referensi :)
Berarti alergi makanan ya.
HapusHarus bisa mencegah dan mengatasi alergi anak karena alergi mah jarang bisa sembuh
BalasHapusBener teh, saya aja alergi sampai besar. Emang luamayan menganggu, apalagi kalau lagi kambuh gatelnya
HapusTes alergi perlu disosialisasikan buat ibu-ibu karena seringkali salah dugaan karena gejala mirip sakit biasa.
BalasHapusSetuju banget, ibu-ibu kudu banyak tahu ya
HapusSaya dulu alergi, udara dan debu. Sekarang cuma allergi susah doang hahaha
BalasHapusWkwkwkw, alergi susah mah beda lagi ya hehe
HapusBetul, penting bgt mengenali alergi agar bisa dicegah dan atasi ya mba..
BalasHapusSiip bener banget mba Zata
HapusWaaaah lengkap sekali infonya Mak.. Untungnya selepas ASI, anak aku langsung pake morinaga :D Makasi sharingnya ya Mak..
BalasHapusLangsung cocok dong ya dengan Morinaga mba
HapusAlergi kadang dipandang sebelah mata karena minimnya info ttg alergi. Terima kasih udah share.... sangat membantu informasinya...
BalasHapusSemoga membantu ya informasinya, apalagi yang sedang berencana punya anak #ehh
HapusKalau sudah ketahuan alergi apa, jadi bisa di cegah. Nah yang susah itu mendeteksi alergi apa, apalagi kalau sikecil belum bisa menjelaskan.
BalasHapusNah kan ada tes mas, dan sebagai orangtua, kita harus tahu gejala alergi. Misalkan anak sering muntah dan diare, setiap kali minum susu atau telur, kita kudu jeli, coba langsung bawa ke dokter untuk diperiksa.
HapusWah morinaga ini memang bisa menjawab kegelisahan para ibu ya bun.
BalasHapusBetul sekali bun
HapusAnak2ku tuh rata2 kena intoleransi laktosa ketika bayi. Malah yg bungsu alergi susu sampai sekarang
BalasHapusBerarti ampe sekarang masih alergi ya mba, semoga sehat selalu anaknya ya mba.
HapusWah..keren wujud kepedulian morinaga terhadap generasi penerus bangsa.. Selain produk yang bermanfaat ditambah lagi dengan sosialisasi yang bermanfaat.. Seru uy.. :)
BalasHapusIya mas dengan begitu, akan banyak yang memahami bahwa pentingnya mencegah dan mengatasi alergi, supaya anak tetap berprestasi.
HapusAku baru tau ada World Allergy Association. Penting sekali memang untuk tau penyebab alergi, karena banyak yang berakibat fatal. Di sini selalu yg ditanya nomor satu adalah alerginya
BalasHapusSaya juga baru tahu tentang world allergy setelah ikut acara Morinaga mba, banyak ilmu yang saya dapatkan juga.
HapusDisana selalu ditanya alergi ya mba.
Informatif tulisannya. Aku bersyukur banget anak-anakku bisa melewati 1000 hari pertamanya dengan baik. Alhamdulillah nya lagi, mereka nggak ada yang pernah mengalami alergi..
BalasHapusAlhamdulillah, semoga anak-anaknya selalu sehat ya mba.
Hapusinformasinya menarik dan bermanfaat
BalasHapussmoga menang amin
Amin mas
HapusWah memang okeh ya bun susu morinaga ini selain enak untuk diminum anak juga bisa dijadikan susu sehari hari.
BalasHapusSama dong bun, sama anakku
Hapusmenarik banget ulasannya mbak, thans sharingnya buat tambahan ilmu saya
BalasHapusTerima kasih, semoga bermanfaat ya mba
HapusAnakku ada alergi jg, tapi bukan dr makanan.
BalasHapusTFS ya mbak, bisa buat saya lebih aware lg :)
Semoga anaknya selalu sehat ya
Hapuskomplit mbak informasinya :-)
BalasHapusTerima kasih mba
HapusLengkap banget mbak ulasannya. Kakak saya alergi makanan2 laut seperti udang, kepiting, dll :D
BalasHapusTerima kasih mba. Iya mba, alergi makanan banyak sekali ya, dan kalau begitu memang harus dihindari.
Hapussangat lengkap sekali ulasannya. menarik kreatif...
BalasHapussemoga sukses.. tambah kreatif...
Amin. Terima kasih
HapusKalau anak kena alergi, kudu di cari tahu sumber alerginya ya Mbak. Dan itu butuh proses check darah yang tdk cukup dgn sekali test.
BalasHapusBetul sekali mba, kalau sudah menunjukkan gejala seperti diare, feses berdarah dan lainnya, langsung saja konsultasi ke dokter.
Hapusperlu penangan khusus kalo si buah hati kena
BalasHapusBenar sekali, harus ditangani secepatnya
Hapusalergi bisa dicegah sejak dini untuk pertumbuhan anak-anak ya
BalasHapusBenar sekali mak, dengan pencegahan sejak dini, diharapkan tumbuh kembang anak semakin optimal.
Hapusdulu pernah asumsi begituuu............ hmmmphhhhhhhh ternyata....
BalasHapusAsumsi tentang alergi ya
HapusWahh baru tau kalo dampak alergi bs smpe begitu besar ya..
BalasHapusIya mba, dampaknya memang begitu besar untuk anak
HapusIh kalau ngomongin masalah alergi pada anak saya jadi takut dan merasa kasihan sama sikecil karena kan dia masih kecil dan juga pasti rasanya belum kuat deh merasakan efek dari alergi tersebut, kalau saya sih biasanya suka pilih pilih bun kalau sikecil mau ngapain jadi intinya selalu lebih waspada.
BalasHapusSetuju bunda, kita sebagai orang tua memang harus terus waspada dan memperhatikan buah hati. Apalagi, kalau buah hatinya sudah menunjukkan gejala alergi.
HapusWah makasih ceu ulasannya lengkap, intinya kalau udah tau pencetusnya, harus dihindari hihihi
BalasHapusBetul sekali, usahakan untuk menghindari pencetus alergi
HapusMorinaga emang bagus dan perhatian sama perkembangan anak, waktu anakku yg pertama pake morinaga, aku malah tau info ttg perkembangan baby itu dari Morinaga. Morinaga rutin telpon aku,hehe..
BalasHapusWah asyik dong ya mba menjadi banyak informasi yang didapatkan dari Morinaga, apalagi tentang perkembangan anak
HapusAku sudah bukan anak anak masih aja alergi hehehehe. Btw, ini ulasannya lengkap bngeeeet mbak. Keren
BalasHapusTerima kasih Uni. Nah berarti alerginya mirip seperti saya tuh.
Hapusaku kadang masih alergi an, tp karena sudah paham jadi tau musti gimana kalau lagi kumat
BalasHapusWah mantap sekali itu mba. Mari berbagi tipsnya mba.
Hapusada macam-macam alegi, saya sendiri sewaktu alergi kulit dan beberapa makanan, cukup mengganggu belajar :)
BalasHapusNah kalau sudah begitu jadi ga konsen belajar ya. Mari cegah dan atasi alergi.
HapusLengkap banget tulisannya, mba. Aku dulu sempat alergi telur tapi skarang alhamdulillah udah nggak. Anakku juga nggak alergi
BalasHapusTerima kasih.
HapusAlhamdulillah ya mba alerginya udah ga ganggu lagi. Semoga anaknya juga selalu sehat ya.
Keponakan saya memang sudah lama mengkonsumsi Chil kid ini mbak.. emang bagus loh untuk usia anak-anak
BalasHapusWah ternyata sudah konsumsi Chil Kid juga ya, mantep dong. Apalagi yang Soya ini ya.
HapusDuh, sedih ya mbak, kalau lihat anak terkena alergi. Takut berpengaruh pada tumbuh kembangnya :(
BalasHapusIya sedih banget mba kalau anak terkena alergi. Maka dari itu, sebagai orang tua penting untuk tau hingga cegah dan atasi alergi.
HapusSetuju Mbak kalau alergi mesti kita tangani sejak dini. Kalau udah gede kayak saya malah lebih sulit
BalasHapusAlergi juga ya. Iya neh kalau udah gede emang sulit, saya juga pernah merasakan. Maka pengetahuan tentang alergi memang penting sekali.
HapusSaya rasa orang dewasa jangan lama-lama membiarkan dirinya alergi. Alergi itu tidak selamanya menetap sampai deeasa, karena perlahan-lahan alergi itu hilang seiring pematangan sel imunitas tubuh. Adalah tugas penderita untuk mengetahui pemicu alergi pada dirinya, supaya dia bisa menjalani hidupnya dengan baik meskipun punya alergi. Dan udara dingin bukan pemicu alergi.
BalasHapus