Beberapa waktu lalu (27/07) saya mengikuti acara Dialog Nasional dengan tema "Kurang Gizi Terselubung Menuai Generasi Hilang" yang diadakan di Auditorium Prof. Dr. Siswabessy Gedung Prof. Sujudi Lantai 2 Kementerian Kesehatan RI Jl. Rasuna Said Blok X-5, Kav 4-9 Jakarta. Dalam acara ini hadir Menteri Kesehatan Prof.Dr.dr. Nila Djuwita F. Moeloek Spm(K). Acara ini pun sekaligus menyambut hari Anak yang jatuh tanggal 23 Juli 2016.
Menurut Menteri Kesehatan dalam sambutannya, bahwa saat ini banyak sekali masalah gizi makro pada balita. Bahkan anak-anak banyak terkena anemia. Maka, anak-anak harus lebih banyak lagi makan buah dan sayur untuk mengurangi anemia. Saat ini masalah gizi tidak boleh dianggap enteng, karena akan berdampak pada Sumber Daya Manusia. Disinilah peran perempuan yang salah satunya berperan aktif dalam menghilangkan budaya atau praktek-praktek pemberian makan yang tidak benar.
Dan untuk mewujudkan generasi unggul, perempuan sangat berperan penting. Ada beberapa hal yang harus diketahui, terutama terkait gizi seimbang pada anak. Karena masalah gizi terselubung pada anak tidak terlihat, dan anak bisa beraktivitas seperti biasanya.
Pentingnya pemberian Omega 3 Pada Anak Indonesia
Asupan asam lemak jenuh lebih tinggi dan asupan asam lemak tidak jenuh ganda lebih rendah dari yang direkomendasikan. Apalagi saat ii kebanyakan asupan anak Indonesia tidak memenuhi rekomendasi asam lemak tidak jenuh ganda (PUFA) dan Omega 3 (ALA, EPA, DHA). Bahkan 81% asupan lemak tidak jenuh masih di bawah anjuran.
Omega 3 sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan sel-sel otak, begitu pun pada Ibu hamil yang sangat baik untuk janin di dalam kandungan. Ikan menjadi salah satu sumber makanan yang mengandung omega 3 yang sangat tinggi, yang baik untuk perkembangan sel otak dan tumbuh kembang anak. Jadi, biasakan anak makan Ikan ya mom. Mengolah ikan harus benar, agar Omega 3 tidak rusak. Usahakan mengolah ikan dengan di semur, pepes atau kukus, dan jangan menggorengnya hingga kering.
Menurut penyampaian Prof.Dr. Ratna Djuwita (Prodi Epidemiologi FKM UI) yang membahas tentang kandungan Omega 3 pada anak, bahwa anak-anak dari Ibu yang sering makan ikan akan lebih baik, ketimbang Ibunya yang jarang makan ikan. Nutrisi omega 3 dibutuhkan untuk perkembangan sel otak, maka sejak mengandung sebaiknya ibu hamil konsumsi makanan yang kaya akan omega 3. Karena omega 3 berfungsi sebagai jaringan pembungkus saraf. Apalagi perkembangan otak dimulai sejak dalam kandungan.
Peran Nutrisi dan Stimulasi
Seorang perempuan juga harus memahami tentang pentingnya peran nutrisi dan stimulasi. Apalagi dengan 1000 hari hari pertama kehidupan, yang dimulai sejak dalam kandungan hingga usianya 2 tahun. Ciri khas seorang anak adalah tumbuh dan berkembang, maka sejak masa-masa ini, seorang anak harus diberikan nutrisi dengan tepat. Perkembangan otak yang pesat pada 1000 hari pertama kehidupan, akan mendukung perkembangan kecerdasan. Tumbuh kembang optimal seorang anak dilihat dari genetik dan lingkungan (nutrisi, stimulasi, pengasuhan dll).
Tumbuh kembang anak terjadi pesat pada fase golden age dan merupakan fase yang menentukan kualitas manusia dimasa yang akan datang. Perlu sekali mendapat perhatian dari segi kecukupan gizi, kesehatan maupun pendidikan stimulasi. Kekurangan zat gizi pada awal kehidupan berdampak pada keterlambatan motorik dan fungsi kognitif.
Menurut Dr.dr. Rini Sekartini, Sp.A(K) Nutrisi yang baik dalam kandungan bisa berdampak jangka pendek dan panjang. Apalagi untuk jangka panjang bisa mempengaruhi imunitas tubuhnya. Rekomendasi WHO (2003), anak harus melakukan IMD saat lahir, diberikan ASI Ekslusif, hingga MPASI. Orang tua pun harus melakukan 3 hal Nutrisi, Stimulasi, Kasih sayang dan perlindungan dari kekerasan. Orang tua pun harus memperhatikan asupan nutrisi dan stimulasi terutama pada 2 tahun pertama kehidupan. Nutrisi dan stimulasi yang tidak optimal, akan memberikan dampak pada tumbuh kembang dan perilaku anak. Maka dari itu, lakukan pemantauan tumbuh kembang secara berkala.
Pentingnya memperhatikan asupan makanan pada anak
Seorang perempuan, terutama Ibu yang mengurus keluarga harus memperhatikan betul asupanan makanan pada anak sejak dini, untuk menghindarkan dari segala ancaman penyakit, seperti obesitas, dan jantung. Apalagi kematian akibat dari jantung, paling tinggi di Indonesia.
Seorang Ibu harus memperhatikan betul asupan makanan sejak mengandung. Ibu hamil pun harus memperhatikan kesehatan, karena kalau tidak, kedepannya anak bisa berisiko terkena penyakit. Menurut Dr.dr. Saptawati Bardosono, M.Sc bahwa pola makan bayi dan anak yang paling utama diberikan adalah ASI dan MPASI, dan meneruskan ASI hingga 2 tahun. Saat seorang Ibu sedang memberikan ASI, seluruh keluarga di rumah harus memberikan dukungan. Pemberian MPASI pun sangat dibutuhkan bayi, supaya bayi bisa mengenal makanan. Kalau bayi sejak dini diajarkan makan dengan benar, akan baik untuk kedepannya.
Anak pun jangan diberikan asupan makanan yang tidak baik, seperti jajanan dan lainnya. Berikan anak buah dan sayur, supaya nutrisinya tercukupi.
Pentingnya peran perempuan dalam mewujudkan generasi unggul
Menurut dr. Asih Setiarini untuk mewujudkan generasi unggul, pola makan selama masa bayi dan anak-anak mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Seorang Ibu pun harus bisa memberikan gizi seimbang kepada anak-anak di rumah. Gizi selama masa anak-anak berkontribusi untuk mempertahankan kapasitas kesehatan dan belajar yang optimal.
Kebiasaan makan berawal dari rumah dan sekolah. Apalahi pendidikan gizi di sekolah sangat baik, dimana menyediakan cara yang paling efektif dan efisien untuk menjangkau segmen besar penduduk. Makan yang baik bisa membuat perbedaan yang positif. Saluran pendidikan gizi, bisa dari intrakulikuler dan kegiatan ekstrakulikuler.
Melihat gizi sangat penting untuk mewujudkan generasi unggul, penting sekali peran perempuan didalamnya. Lingkungan rumah sangat berpengaruh pada perilaku makan anak. Orang tua menjadi panutan dan kegiatan rumah harus mempromosikan aktivitas dan makan fisik kebiasaan yang positif. Ibu memiliki peran yang sangat besar dalam kebiasaan makan anak (pemilihan jenis makanan, kuantitas, kualitas makanan).
Pendidikan gizi tidak hanya dilakukan di kelas dan perlu melibatkan berbagai saluran komunikasi. Guru, jasa makanan profesional, dan anggota keluarga semua memainkan peran dalam mempromosikan kebiasaan makan yang sehat seumur hidup. Oleh karena itu, pendidikan gizi harus dikaitkan dengan lingkungan makanan sekolah dan di rumah. Membiasakan anak membawa bekal ke sekolah juga sangat baik, supaya gizi anak terpenuhi untuk menjadi generasi unggul. Saat anak-anak makan di rumah, perhatikan pula piring makanku yang terdiri dari, lauk pauk, buah-buahan, makanan pokok dan sayuran.
Sebagai seorang Ibu saya tentu ingin anak menjadi generasi unggul, maka pemberian makan dengan gizi seimbang selalu saya perhatikan. Sesibuk apapun, makanan anak-anak harus diperhatikan dengan baik. Membiasakan makanan rebus pada anak, ternyata berdampak baik pada tumbuh kembangnya. Anak pun menjadi lebih suka memilih cemilan ubi, singkong serta kacang rebus, ketimbang burger dan pizza.
Mari jadikan anak-anak generasi unggul, dengan memberikan gizi seimbang dan makanan terbaik untuk mereka dimasa pertumbuhan dna perkembangannya.
Menurut Menteri Kesehatan dalam sambutannya, bahwa saat ini banyak sekali masalah gizi makro pada balita. Bahkan anak-anak banyak terkena anemia. Maka, anak-anak harus lebih banyak lagi makan buah dan sayur untuk mengurangi anemia. Saat ini masalah gizi tidak boleh dianggap enteng, karena akan berdampak pada Sumber Daya Manusia. Disinilah peran perempuan yang salah satunya berperan aktif dalam menghilangkan budaya atau praktek-praktek pemberian makan yang tidak benar.
Dan untuk mewujudkan generasi unggul, perempuan sangat berperan penting. Ada beberapa hal yang harus diketahui, terutama terkait gizi seimbang pada anak. Karena masalah gizi terselubung pada anak tidak terlihat, dan anak bisa beraktivitas seperti biasanya.
Pentingnya pemberian Omega 3 Pada Anak Indonesia
Asupan asam lemak jenuh lebih tinggi dan asupan asam lemak tidak jenuh ganda lebih rendah dari yang direkomendasikan. Apalagi saat ii kebanyakan asupan anak Indonesia tidak memenuhi rekomendasi asam lemak tidak jenuh ganda (PUFA) dan Omega 3 (ALA, EPA, DHA). Bahkan 81% asupan lemak tidak jenuh masih di bawah anjuran.
Omega 3 sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan sel-sel otak, begitu pun pada Ibu hamil yang sangat baik untuk janin di dalam kandungan. Ikan menjadi salah satu sumber makanan yang mengandung omega 3 yang sangat tinggi, yang baik untuk perkembangan sel otak dan tumbuh kembang anak. Jadi, biasakan anak makan Ikan ya mom. Mengolah ikan harus benar, agar Omega 3 tidak rusak. Usahakan mengolah ikan dengan di semur, pepes atau kukus, dan jangan menggorengnya hingga kering.
Makan Ikan Yuk (dokumen pribadi) |
Peran Nutrisi dan Stimulasi
Seorang perempuan juga harus memahami tentang pentingnya peran nutrisi dan stimulasi. Apalagi dengan 1000 hari hari pertama kehidupan, yang dimulai sejak dalam kandungan hingga usianya 2 tahun. Ciri khas seorang anak adalah tumbuh dan berkembang, maka sejak masa-masa ini, seorang anak harus diberikan nutrisi dengan tepat. Perkembangan otak yang pesat pada 1000 hari pertama kehidupan, akan mendukung perkembangan kecerdasan. Tumbuh kembang optimal seorang anak dilihat dari genetik dan lingkungan (nutrisi, stimulasi, pengasuhan dll).
Tumbuh kembang anak terjadi pesat pada fase golden age dan merupakan fase yang menentukan kualitas manusia dimasa yang akan datang. Perlu sekali mendapat perhatian dari segi kecukupan gizi, kesehatan maupun pendidikan stimulasi. Kekurangan zat gizi pada awal kehidupan berdampak pada keterlambatan motorik dan fungsi kognitif.
Menurut Dr.dr. Rini Sekartini, Sp.A(K) Nutrisi yang baik dalam kandungan bisa berdampak jangka pendek dan panjang. Apalagi untuk jangka panjang bisa mempengaruhi imunitas tubuhnya. Rekomendasi WHO (2003), anak harus melakukan IMD saat lahir, diberikan ASI Ekslusif, hingga MPASI. Orang tua pun harus melakukan 3 hal Nutrisi, Stimulasi, Kasih sayang dan perlindungan dari kekerasan. Orang tua pun harus memperhatikan asupan nutrisi dan stimulasi terutama pada 2 tahun pertama kehidupan. Nutrisi dan stimulasi yang tidak optimal, akan memberikan dampak pada tumbuh kembang dan perilaku anak. Maka dari itu, lakukan pemantauan tumbuh kembang secara berkala.
Pentingnya memperhatikan asupan makanan pada anak
Seorang perempuan, terutama Ibu yang mengurus keluarga harus memperhatikan betul asupanan makanan pada anak sejak dini, untuk menghindarkan dari segala ancaman penyakit, seperti obesitas, dan jantung. Apalagi kematian akibat dari jantung, paling tinggi di Indonesia.
Seorang Ibu harus memperhatikan betul asupan makanan sejak mengandung. Ibu hamil pun harus memperhatikan kesehatan, karena kalau tidak, kedepannya anak bisa berisiko terkena penyakit. Menurut Dr.dr. Saptawati Bardosono, M.Sc bahwa pola makan bayi dan anak yang paling utama diberikan adalah ASI dan MPASI, dan meneruskan ASI hingga 2 tahun. Saat seorang Ibu sedang memberikan ASI, seluruh keluarga di rumah harus memberikan dukungan. Pemberian MPASI pun sangat dibutuhkan bayi, supaya bayi bisa mengenal makanan. Kalau bayi sejak dini diajarkan makan dengan benar, akan baik untuk kedepannya.
Anak pun jangan diberikan asupan makanan yang tidak baik, seperti jajanan dan lainnya. Berikan anak buah dan sayur, supaya nutrisinya tercukupi.
Pentingnya peran perempuan dalam mewujudkan generasi unggul
Menurut dr. Asih Setiarini untuk mewujudkan generasi unggul, pola makan selama masa bayi dan anak-anak mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Seorang Ibu pun harus bisa memberikan gizi seimbang kepada anak-anak di rumah. Gizi selama masa anak-anak berkontribusi untuk mempertahankan kapasitas kesehatan dan belajar yang optimal.
Kebiasaan makan berawal dari rumah dan sekolah. Apalahi pendidikan gizi di sekolah sangat baik, dimana menyediakan cara yang paling efektif dan efisien untuk menjangkau segmen besar penduduk. Makan yang baik bisa membuat perbedaan yang positif. Saluran pendidikan gizi, bisa dari intrakulikuler dan kegiatan ekstrakulikuler.
Melihat gizi sangat penting untuk mewujudkan generasi unggul, penting sekali peran perempuan didalamnya. Lingkungan rumah sangat berpengaruh pada perilaku makan anak. Orang tua menjadi panutan dan kegiatan rumah harus mempromosikan aktivitas dan makan fisik kebiasaan yang positif. Ibu memiliki peran yang sangat besar dalam kebiasaan makan anak (pemilihan jenis makanan, kuantitas, kualitas makanan).
Pendidikan gizi tidak hanya dilakukan di kelas dan perlu melibatkan berbagai saluran komunikasi. Guru, jasa makanan profesional, dan anggota keluarga semua memainkan peran dalam mempromosikan kebiasaan makan yang sehat seumur hidup. Oleh karena itu, pendidikan gizi harus dikaitkan dengan lingkungan makanan sekolah dan di rumah. Membiasakan anak membawa bekal ke sekolah juga sangat baik, supaya gizi anak terpenuhi untuk menjadi generasi unggul. Saat anak-anak makan di rumah, perhatikan pula piring makanku yang terdiri dari, lauk pauk, buah-buahan, makanan pokok dan sayuran.
Sebagai seorang Ibu saya tentu ingin anak menjadi generasi unggul, maka pemberian makan dengan gizi seimbang selalu saya perhatikan. Sesibuk apapun, makanan anak-anak harus diperhatikan dengan baik. Membiasakan makanan rebus pada anak, ternyata berdampak baik pada tumbuh kembangnya. Anak pun menjadi lebih suka memilih cemilan ubi, singkong serta kacang rebus, ketimbang burger dan pizza.
Mari jadikan anak-anak generasi unggul, dengan memberikan gizi seimbang dan makanan terbaik untuk mereka dimasa pertumbuhan dna perkembangannya.
Kalau dulu namanya 4 sehat 5 sempurna ya mbak, sekarang sudah dirombak menjadi gizi seimbang, susunya di skip.. Setelah asi tidak perlu susu.. Sayur dan buah berperan penting untuk kesehayan tubuh ^^ "kamu adalah apa yang kamu makan"
BalasHapusBenar sekali mba. Dulu saya mengenalnya 4 sehat 5 sempurna, sekarang berbeda. Dengan ikut acara begini, banyak ilmu yang bisa diserap untuk keluarga yang sehat.
Hapuseh, benarkah setelah asi tidak perlu susu formula ataupun susu pertumbuhan?
HapusKalau saya sendiri memberikan susu setelah 2 tahun ASI untuk memenuhi nutrisinya mba. Biasanya saya juga berikan susu kedelai.
Hapusberawal dari perempuan (ibu) kesehatan keluarga terjamin ya
BalasHapusSiip benar sekali mba
HapusBener juga ya. Kalau diperhatikan lagi makanan anak jaman sekarang suka jarang ada sayur dan buah.
BalasHapusBenar sekali, makanya sebagai bunda/Ibu kita harus banyak memperhatikan asupan makanan pada anak
HapusKarena hidup sehat itu dimulai dari ibu... Ibu punya abdil besar dalam membentuk pola hidup sehat keluarganya. :)
BalasHapusSetuju sekali mba
Hapusjd terinspirasi nih mau ngasih si kecil cemilan apa, tengkiu yaaaakk share ilmunya
BalasHapusSama-sama mba
HapusIya mbak, sejak hamil itu sebenarnya masa2 emas utk pertumbuhan bayi (janin) gak hanya pas bayi uda dilairkan...
BalasHapusTFS :)
Iya mba, apalagai saat hamil itu adalah awal kehidupan bayi, makanya nutrisi yang tercukupi ya
Hapusmakan ikan seringnya digoreng. memang minyaknya sekali pakai. tapi setelah baca tulisan ini jadi pengen belajar pepes2an or rebus2an.. peer lagi :D
BalasHapusBoleh mba Helni, masak pepes, rebus, dan kukus sangat baik kok
Hapus