[Dunia Anak] Mendidik anak di usia balita memang luar biasa sekali. Banyak hal yang harus orangtua ajarkan. Ada banyak hal sederhana yang bisa kita ajarkan kepada anak, supaya mereka tumbuh menjadi anak yang mandiri, kuat, dan mandiri.
Kali ini saya ingin bercerita tentang Dimas yang usianya akan menginjak 4 tahun 8 bulan. Dulu neh, Dimas termassuk anak yang susah sekali dekat dengan orang lain, ada rasa takut dan lebih banyak diam. Apalagi Dimas selalu melihat hal-hal yang kasat mata. Dia aka menjerit kalau itu menakutkan. KAlau tidak, dia akan tetap tenang. Tentu membuat kita orangtuanya selalu bertanya-tanya, Dimas lihat apa?
Tidak ingin dong Dimas tumbuh menjadi anak yang pemalu, penakut, yang akhirnya membuat dia susah untuk bersosialisasi. Baik bersosialisasi dengan lingkungan, maupun teman-temannya. Sebagai orangtua, tentu ingin anak-anaknya tumbuh menjadi mandiri, kuat, dan berani. Nah, di usia Dimas yang masih balita, ada beberapa hal yang saya ajarkan, supaya anak tumbuh menjadi anak yang pemberani, seperti:
1. Mendidik anak dengan menumbuhkan sikap berani
Melihat anak yang selalu takut bertemu orang baru, atau menjerit saat melihat sesuatu, tentu jangan didiamkan. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan mendidik anak dengan menumbuhkan sikap berani. Ada beberapa cara yang biasa saya lakukan:
- Bercerita tentang kepahlawanan, baik cerita pahlawan yang berjuang melawan penjajah, hingga bercerita tentang superhero yang melawan penjahat.
- Membawa anak ke lingkungan baru. Biasanya saya ajak anak ke acara, meeting atau berkumpul dengan sahabat. Sehingga dia menjadi terbiasa melihat orang-orang baru.
- Mengajarkan anak sopan santun kepada orang yang lebih tua saat bertemu.
- Jangan pernah menakut-nakuti anak dengan objek-objek tertentu, karena itu malah membuat anak menjadi penakut.
Mendidik anak harus dimulai dengan hal-hal sederhana yang akhirnya membuat dia terbiasa. Menjadikan anak berani bisa dengan mengajarkan dia untuk selalu jujur dan berkata benar. Jangan sekalipun mengajarkan anak berbohong, yang akhirnya memunculkan rasa takut, saat dia ketahuan salah. Mengajarkan anak jujur, akan membuat anak tumbuh menjadi lebih berani. Sehingga saat dia berbuat salah, akan mengakuinya dan siap menerima resikonya. Lama kelamaan, dengan membiasakan anak berkata jujur, dia akan berpikir untuk tidak melakukan kesalahan. Atau berpikir sebelum bertindak.
3. Ajarkan anak untuk menerima kekalahan
Dari usia 3 tahun Dimas sudah diajarkan berani mengikuti perlombaan, terutama saat 17-an. Dia selalu antusias dan senang mengikutinya. Disini menjadi kesempatan saya untuk mengajarkan anak untuk menerima kekalahan. Saat anak kalah, kita harus memberikan semangat. Karena dalam kompetisi, ada saatnya menang dan ada saatnya kalah. Selain itu, saat dia kalah, tentu dia akan terus berusaha dan semakin bersemangat untuk mencoba lagi. Yang akhirnya bisa tumbuh menjadi anak yang pantang menyerah dan bertanggung jawab.
4. Ajarkan anak untuk memaafkan kesalahan orang lain
Tidak inginkan anak tumbuh menjadi pemarah, pendendam, yang pada akhirnya membuat sosoknya egois dan sombong. Maka dari itu, ajarkan anak untuk bisa memaafkan kesalahan orang lain. Salah satu cara yang biasa saya lakukan, adalah ketika Dimas bermain dengan orang lain, mainannya diambil dan membuatnya menangis. Saya biasakan Dimas untuk meminta maaf terlebih dahulu dan memeluk temannya, sehingga mereka bisa bermain kembali. Mengajarkan anak memaafkan kesalahan orang lain, akan menjadikannya tumbuh menjadi anak yang baik hati, dan mandiri.
Itulah beberapa hal yang saya lakukan, dalam mendidik Dimas menjadi anak yang lebih berani. Dan kini, Dimas sudah menjadi anak berani, saat bertemu orang lain pun tidak pemalu dan diam lagi. Malah dia menjadi mudah akrab dengan orang-orang baru yang ditemuinya. Mau tahu tentang cara mendidik anak lainnya, bisa simak tulisan tentang mendidik anak menjadi mandiri sejak dini dari mba Amma di web Kumpulan Emak Blogger, dalam program Collaborative Blogging (Grup Sri Mulyani Pekan 1).
Point 4 mba, selain mengajarkan anak untuk ikhlas memaafkan orang lain anak juga harus dengan ikhlas belajar meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan. AAh, betapa kita sangat berbahagia diberi kepercayaan untuk menjadi ibu ya.
BalasHapusIya mba, bahagia sekali menjadi ibu ya
HapusPoint ke-4 : Ajarkan anak untuk memaafkan kesalahan orang lain > penting banget nih mba. anak sulung saya type nya suka ngambekan wkwkwkwk..
BalasHapuswww.sistersdyne.com
Ayo semangat mendidik anak ya
HapusIya balita emang harus dididik menjadi pemberani juga biar gak cengeng
BalasHapusDengan berani, anak juga semakin percaya diri
Hapussangat bagus infonya.. makasih ya
BalasHapusSama-sama. Semoga bermanfaat
HapusBner bngt teh,,, mngajarkn mark mandiri dari awal jg nantinya akan berani dn tdk trgntung am org lain
BalasHapusYup bener banget. Anak jadi penuh percaya diri
Hapussemoga Dija termasuk anak pemberani
BalasHapusaamiin
waktu kecil, tante anak pemberani juga kan?
Alhamdulillah, saya berani, sayakan anak Pramuka juga hehehe
Hapusmakasih sharingnya, dulu aku justru diajarkan pemberani sama guru SDku , eh malah jad terlalu berani, hiii
BalasHapusHihi, toss ah saya berani semenjak jadi anak Pramuka
HapusAlhamdulillah saya menerapkan apa yang diajarkan oleh orangtua saya dulu kepada saya. Bersyukur anak-anak saya juga jadi pemberani
BalasHapusAlhamdulillah ya mba
HapusNggak beda jauh dengan Tio, hampir sama pola didik anaknya :)
BalasHapusToss kalau begitu mba
HapusKl anakku malah lebih pemberani yg cewe drpd cowok.ntah knp bisa kayak gitu ����
BalasHapusDulu saya juga begitu. Kakaknya lebih berani, untungnya sekarang Dimas bisa berani juga
HapusYg paling susah dihilangkan itu adl kebiasaan nakut2in anak thd sesuatu hal yaa ceu lis. Kadang sebagai orang tua saat melarang anak melakukan sesuatu, dengan cara menakut-nakuti. Akhirnya kbiasaan deh takut sama hal tersebut.
BalasHapusNah itu harus diilangin. Soalnya bikin anak jadi penakut. Anak nakal dikit ditaku2in. Duuh jangan hehe
HapusLagi ngusahain 4 hal ini juga ke siken, doain berhasil ya mbk lis,
BalasHapusMatur nuwun sharingnya, :)
Semangat mba. Sama2 semoga bermanfaat
HapusMengajarkan anak untuk bersikap berani,,*harus kucatat
BalasHapustipsnya penting sekali buat ponakan saya yang sangat penakut.
Ia hanya mau bermain jika ditemani oleh ibu dan ayahnya. Bahkan diajak bicara oleh nenek dan tantenya saja sdh bs buat dia menangis sesegukan T_T
Nah semangat mba. Semoga ponakannya menjadi anak lebih berani
HapusSetuju banget Mak. Mendidik anak menjadi berani, jujur dan pemaaf adalah pondasi utama untuk bekal kemandiriannya. Makasih sharingnya ya Mak :)
BalasHapusSama-sama, semoga tulisannya bermanfaat
HapusJangan mengajarkan anak berbohong. Yup! setuju banget...Kita kadang berbohong di depan anak atau pada mereka. Jadi ditiru dah...Btw, terima kasih sudah diingatkan lewat tulisan ini Mbak...:0
BalasHapusAnakku udah umur 10 tahun tapi masih penakut n pemalu. Kayaknya tips nya harus dipraktekkan biar anakku jadi pemberani
BalasHapuswuah tipsnya kece, makasih udah sharing
BalasHapusAnak saya juga rada penakut. Tapi saya tenang-tenang aja, sebab dia baru berumur 2 tahun dan memang usia segini belum bisa diharapkan untuk punya kemampuan sosial yang baik. Dokter spesialis tumbuh kembang yang meladeni anak saya setuju juga dengan saya.
BalasHapusTetapi beliau mewanti-wanti saya supaya perilaku begini jangan dibiarkan kalau anaknya sudah berumur 3 tahun. Beliau kasih saran supaya keberanian anak saya dibiarkan tumbuh sendiri. Caranya dengan bersikap wajar kalau ketemu orang lain. Karena dengan bersikap begitu, anak akan meniru orangtuanya. Jadi kalau kita ramah ya, lama-lama anaknya juga akan meniru ramah. Kalau orangtuanya jaga jarak terhadap orang lain, maka anaknya juga akan jaga jarak kepada orang itu.