Liswanti Pertiwi

[Keuangan] Di era digital, perusahaan-perusahaan yang menyediakan produk dan jasa harus mampu bersaing dan melakukan banyak perubahan, serta terus berinovasi supaya tidak tertinggal. Karena dengan mengikuti perkembangan seperti sekarang, konsumen akan selalu puas dan selalu loyal dengan prosuk dan jasa yang digunakannya. Industri Jasa Keuangan seperti asuransi juga terus berinovasi, salah satunya yang ditunjukkan oleh FWD Life yang menghadirkan FWD Max untuk membantu para nasabah menikmati hidup tanpa batas.

Sebenarnya di Indonesia ini masih banyak sekali yang belum memahami akan pentingnya memiliki asuransi untuk bisa melindungi diri kita dari hal-hal yang tidak diinginkan. Kadang ada yang ngobrol begini, "pake asuransi itu ribet, apalagi klaimnya". Padahal itu baru katanya dan katanya. Saya sendiri memiliki asuransi, sangat terbantu sekali saat saya sakit dan tidak memiliki banyak uang. Asuransi bisa mengcover rawat inap saya. Setidaknya itu membuat saya tenang.

Sekarang memiliki asuransi itu ga ribet, apalagi dalam hal klaim. Karena semua sudah berinovasi untuk bisa memberikan kemudahan kepada para nasabahnya. Sepertihalnya yang ditunjukkan oleh FWD Life, yang ingin memberikan kemudahan, bukan saja untuk nasabahnya, tapi masyarakat Indonesia.  Sebagai pelopor asuransi jiwa berbasis digital di Indonesia, PT. FWD Life Indonesia memperkenalkan inovasi terbarunya, yakni FWD MAX, yang merupakan sebuah program customer engagement yang hadir layaknya seorang sahabat, untuk membantu nasabah menikmatii hidup tanpa batas. Peluncuran FWD MAX ini sendiri dilaksanakan kemarin pada tanggal 23 Januari 2017 di Lucy In The Sky Jakarta. Acara ini sendiri dihadiri langsung oleh Choo Cin Fook dan Rudi Kamdani dari FWD Life.


Baca juga: Bebas Ikhtiar


Kehadiran inovasi terbaru FWD Life ini, karena ingin memperkuat inovasi layanan dan penawaran untuk nasabah. Serta kehadiran FWD MAX ini dilatarbelakangi adanya fenomena peningkatan kinerja yang positif, tidak sejalan dengan angka penetrasi dan utilitas asuransi yang saat ini masih cukup rendah. Dalam sebuah data dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan) yang menunjukkan sepanjang triwulan III-2017 adanya peningkatan premi asuransi jiwa sebesar 20% (yoy) menjadi Rp. 139,27 trilliun. Namun, untuk penetrasi asuransi masih berada di angka 2,99% dari PDB (Produk Domestik Bruto) yang lebih rendah dibandingkan beberapa negara lain di wilayah Asia seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand yang mencapai lebih dari 5%.

Dalam sebuah riset yang dilakukan OJK pada 2016, menunjukkan tingkat utilitas asuransi di Indonesia baru mencapai 11,81%, itu artinya dari 100 penduduk Indonesia, hanya ada 11 orang yang mempunyai polis asuransi. Tentunya itu terlihat, bahwa masyarakat masih belum memahami akan pentingnya asuransi, atau bahkan tidak mau membuka polis asuransi. Tentunya ini menjadi sebuah permasalahan di industri asuransi.



Kehadiran FWD MAX diharapkan  menjadi sebuah solusi untuk bisa mengatasi persoalan ke depan dalam upaya meningkatkan penetrasi dan inklusi keuangan di Indonesia, begitu yang diungkapkan Choo dalam sambutannnya saat peluncuran FWD MAX. Sedangkan menurut Rudi Kamdani, adanya inovasi berbasis teknologi dapat mengakselerasi penetrasi asuransi jiwa di Indonesia, terlebih saat terjadi pergeseran gaya hidup generasi muda yang melek teknologi.

Dalam sebuah riset berbasis media sosial oleh lembaga independen, Provetic yang dilakukan terhadap generasi millenial mulai 1 Desember 2015 sampai 31 Januari 2016 ternyata ada 41% dari 7.809 perbincangan mengenai alasan utama menabung adalah untuk dapat mewujudkan passion mereka dengan membeli tiket konser serta rencana travelling. Melihat fenomena tersebut, FWD Life turut berperan aktif mendukung passion generasi millenial dengan menghadirkan FWD MAX sebagai customer engagement yang komprehensif.

Download FED MAX dan rasakan beragam keuntungannya

Photo by Dewi Ratnasari