[Content Partner] Padang bukanlah kota seumur jagung. Hari jadi kota ini adalah
tanggal 7 Agustus 1669. Padahal jika ditelisik lebih jauh, Kota Padang telah
ada jauh sebelum itu. Padang adalah kota bersejarah, salah satu yang tertua di
Sumatera. Pantas saja ibu kota Sumatera Barat ini banyak dikunjungi turis yang
berminat pada wisata sejarah. Dari sekian banyak objek wisata sejarah di Kota
Padang, 3 di antaranya berhubungan dengan tokoh yang memiliki kisah menarik. Namun
sebelum itu, jangan lupa cari tiket
pesawat Lion Air ke Padang terlebih dulu ya.
Museum Tuanku Imam Bonjol
Kisah kepahlawanan Tuanku Imam Bonjol tergambar di museum
ini. Tokoh yang pernah menghiasi lembaran uang kertas nasional ini adalah salah
satu pimpinan kaum Padri.
Seperti diketahui bahwa Padri adalah masyarakat pendukung tegaknya
syariat Islam di Minangkabau pada awal abad ke-19. Pada masa itupenduduk Minang
suka berbuat maksiat. Inilah yang menggerakkan kaum Padri untuk mengembalikan
kodrat rakyat Minang.Sayangnya, misi tersebut dihalangi oleh penjajah yang
kemudian menunggangi kaum adat.
Ilustrasi rumah Padang (dokumen pribadi) |
Alhasil terjadilah Perang Padri yang akhirnya dimenangkan
oleh Belanda. Tuanku Imam Bonjol ditangkap dan diasingkan. Pria kelahiran tahun
1772 ini pun dibuang ke Minahasa dan wafat di sana. Sementara benda-benda
peninggalannya, seperti pedang, pistol, baju kebesaran, dan sebagainya,
diboyong ke museum yang terletak di Pasaman ini.
Museum Tuanku Imam Bonjol buka setiap hari pada jam kerja
dengan tiket masuk seharga Rp 1.000,- saja. Lokasinya dekat dengan Tugu Ekuator
di Pasaman.
Batu Malin Kundang
Objek wisata ini berada di Pantai Manis, Kecamatan Padang
Selatan. Pantai Manis berpasir putih kecoklatan, ombaknya cukup besar sehingga merupakan
lokasi favorit peselancar. Saat sedang surut, pengunjung dapat berjalan kaki
menyeberang ke sebuah pulau kecil yang punya pemandangan indah, Pulau Pisang
namanya.
Batu Malin Kundang hanya bisa dilihat ketika air sedang
surut. Saat itu akan tampak, relief batu berupa sebongkah pecahan kapal dan
sosok yang menyerupai sosok manusia sedang bersujud.
Konon batu tersebut dulunya adalah seorang anak yatim yang
durhaka kepada ibunya. Dialah Malin Kundang. Sang ibu marah karena si anak
tidak mau mengakuinya. Maka sang ibu mengutuk Malin Kundang menjadi batu. Cerita
rakyat Malin Kundang ini pernah diangkat ke layar lebar pada tahun 1974.
Ditulis oleh Asrul Sani dan disutradari oleh D. Djajakusuma.
Jembatan Siti Nurbaya
Jembatan sepanjang 156 meter ini menghubungkan daerah Kota
Tua dengan kaki Gunung Padang, yang merupakan tempat dimakamkannya Siti
Nurbaya. Salah satu ikon Kota Padang ini sangat ramai dikunjungi wisatawan saat
senja. Orang-orang biasa memanfaatkannya untuk nongkrong, sembari jajan dan
menyaksikan pemandangan sunset.
Nama Siti Nurbaya diambil dari kepercayaan penduduk yang
menganggap bahwa makam di seberang jembatan adalah tempat dikuburnya Siti
Nurbaya dan kekasihnya. Bahkan lokasi tersebut dinamai Taman Siti Nurbaya.
Cerita Siti Nurbaya sendiri merupakan novel karangan Marah Rusli yang terbit tahun 1922. Novel ini mengisahkan hubungan asmara antara Siti Nurbaya dan Samsul Bahri yang kandas karena perjodohan. Siti Nurbaya yang terpaksa menikahi seorang kaya karena orang tuanya terlilit utang dan akhirnya dibunuh oleh suaminya sendiri. Kisah ini berakhir dengan terbunuhnya suami Siti Nurbaya oleh Samsul Bahri dalam perang. Sementara Samsul Bahri kemudian meninggal dunia akibat luka yang dideritanya selama terjun ke medan laga. Memilukan.
Anda bakal terhanyut dalam kisah-kisah dramatis. Untuk itu,
agendakan kunjungan ke Kota Padang pada liburan akhir tahun untuk menikmatinya.
Yuk pesan tiket pesawat online Anda
di website Airy. Untuk Anda pengguna smartphone, Anda juga bisa langsung mengunduh aplikasi mobile Airy
untuk memudahkan Anda memesan tiket dan hotel di tempat liburan Anda. Jadi
tunggu apalagi? Yuk liburan bersama Airy sekarang!
Baca juga: Bermain di Go Wet
Baca juga: Bermain di Go Wet
sejarahnya rakyat minang. akhirnya aku diingatkan kembali oleh sejarah sang legenda imam bonjol. museumnya keren banget. saya cuma bisa lihat rumah rakyat minang di TMII doang wkwkwk.
BalasHapusSama mba, kadang aku ke TMII juga
HapusWah asik nih mbak lihat adat khas minang, jadi penasaran juga lihat batu malin kundang itu, difotonya gak keliahatan yah mbak
BalasHapusGa ada kak, itu foto ilustrasi yang mengambarkan tentang Padang.
HapusKeren ya, bener sekalian mengetahui sejarah kalau main ke sini. Tempatnya juga bagus ya, Teh, aku suka pemandangan di batu malin kundang. Sepertinya bersantai di tempat itu disaat sore menyenangkan..he
BalasHapusSaya juga pengen kesana.
HapusIya bener berkunjung kesana bukan saja menikmati suasana baru, tapi juga wisata sejarah.
HapusAku belum mudik ke Padang lagi sejak 2009. Banyak wisata sejarah di sana dan tentunya masih terawat.
BalasHapusMba asli Padang ya? Yuuk kapan ke Padang hehe
HapusBatu malin kundang itu beneran ada ya, kirain hanya cerita rakyat. karena di Malaysia juga ada tapi beda versi
BalasHapusAku baru tahu di Malaysia juga ada, biarpun beda versi ya
HapusPenasaran sama batu maling kundang, pengen lihat :D
BalasHapusKesana yuuuk hehe
HapusJembatan siti nurbaya, tragedi cinta jaman purba.
BalasHapusPasti ingat Datuk Maringi ya hehe
HapusJadi pengen ke Padang, selama ini hanya makan nasi padang 😀
BalasHapusYuuuk ke Padang
HapusBelom kesampaian nih main ke padang :)
BalasHapusCheers,
Dee - heydeerahma.com
Swru kali ya mba ke Padang bareng
HapusBatu malin kundang nih yg blm pernah didatangi.. Pas trakhir ke padang ga sempet. Pdhl pgn bgt ngeliatnya, plus penasaran jg itu abnrnya mitos ato beneran hahahahag
BalasHapusNah itu yang selalu bikin penasaran.
HapusPengen banget deh traveling ke Sumbar. Banyak banget objek wisatanya yang keren-keren di sana.
BalasHapus