[Keuangan] Di masa tua nanti, saya dan suami ingin tetap memiliki aktivitas, baik itu berkebun maupun membuka toko, sambil menunggu anak-anak dan cucu berkunjung ke rumah. Untuk itu perlu sehat fisik dan sehat finansial untuk bisa mewujudkan perencanaan tersebut,
Itulah mimpi sederhana saya dan suami. Memiliki aktivitas di masa muda, tentu di masa tua tidak hanya mau duduk diam saja. Terkadang kalau ngobrol berdua, dan anak-anak main keluar terasa begitu sangat sepi di rumah. Kami berpikir di masa tua, kami akan berdua menanti anak-anak pulang membawa cucu-cucu.
Ilustrasi perencanaan keuangan (Photo by Canva) |
Semenjak anak-anak lahir, saya dan suami memang lebih fokus membesarkan anak-anak, sambil sedikit demi sedikit menabung dan berinvestasi untuk kebutuhan di masa tua dan dana pendidikan anak di masa depan. Bagi saya dan suami perencanaan keuangan keluarga sangatlah penting, kami tidak ingin kejadian yang telah lalu harus terulang. Ya, ketika awal menikah, penghasilan kami berdua habis percuma dengan tidak jelas digunakan untuk apa saja. Boros sekali, giliran saya keguguran dan membutuhkan banyak dana, malah kebingungan.
Kami tak ingin kejadian seperti itu terulang. Semenjak itu saya mulai belajar banyak hal tentang arti finansial, terutama dalam hal perencanaan keuangan keluarga. Bagimana mengelola utang supaya tidak ada istilah tutup lubang gali lubang lagi, bagaimana mengelola pengeluaran, hingga bagaimana mengelola keuangan keluarga dengan sebaik mungkin. Finansial adalah semua hal yang berhubungan dengan urusan keuangan. Dan semua urusan finansial akan suami serahkan kepada saya selaku istri dan manajer keuangan keluarga.
Merencanakan masa tua
Ilustrasi masa tua (Photo by Canva) |
Satu hal yang saya syukuri ketika keuangan keluarga mulai membaik adalah saya tidak pernah berhutang lagi hanya untuk manyambung hidup atau makan sehari-hari, bisa berhemat, mengontrol hasrat dalam berbelanja, dan lebih berpikir ke masa depan. Terkadang suami selalu bilang "mah jangan terlalu hemat, cobalah sesekali kamu beli barang yang diinginkan", tentu saja saya jawab "tidak". Itu karena saya sudah merasa puas, sudah bisa beli banyak barang dari hasil bekerja saat belum punya anak. Bahkan bisa membuat nangis di pertengahan bulan, karena gaji habis pake belanja hehe. Dan tidak ingin semua menjadi terulang lagi.
Kenapa harus merencanakan keuangan?
Karena saya dan suami ingin keluarga bahagia dan terhindar dari segala risiko keuangan yang tidak diinginkan. Mumpung badan masih sehat dan aktif bekerja, saatnya merencanakan keuangan keluarga sebaik mungkin. Apalagi pekerjaan suami sangatlah berisiko. Bahkan kita semua juga tahu, bahwa kesehatan setiap orang pasti berbeda, maka dari itu perlu sekali perencanaan keuangan.
Saya dan suami merencanakan keuangan, karena banyak sekali mimpi yang ingin diwujudkan, mulai dari membangun rumah, naik haji, buat dana pendidikan anak, membeli tanah untuk kami kelola di masa tua, hingga membuat toko untuk kegiatan di masa tua yang lebih menyenangkan. Tentu yang namanya finansial perlu sekali untuk mewujudkan itu semua. Adapun yang saya lakukan adalah sebagai berikut:
Photo by Canva |
- Membuat pos keuangan untuk bisa mengontrol keuangan. Dari mulai pos zakat, pos biaya hidup (makan, bayar listrik hingga bayar asuransi), pos investasi, pos cicilan (karena sudah selesai dananya saya alihkan menjadi tabungan), pos dana darurat, dan pos gaya hidup (ya buat beli kosmetik atau nonton).
- Punya tabungan khusus minimal 3. Untuk tabungan biaya hidup, tabungan anak dan tabungan masa tua.
- Investasi, karena menabung saja tidaklah cukup untuk rencana jangka panjang di masa depan.
- Mencatat semua pemasukan dan pengeluaran secara rutin. Dan membuat laporan keuangan setiap bulan, supaya lebih tahu, berapa pengeluaran, dan berapa sisa uang yang bisa kembali disimpan.
- Punya asuransi.
Biarpun saya dan anak-anak sudah punya asuransi kesehatan keluarga dari suami, tentu itu tidaklah cukup. Karena bagi saya asuransi itu penting sekali, maka saya memilih punya asuransi pendidikan anak dan asuransi kesehatan untuk bisa melindungi keuangan kita dari risiko yang tidak diinginkan. Saya belajar dari masa lalu, bagaimana ayah meninggal dunia di usia muda yakni 43 tahun. Kalau tidak ada asuransi, entahlah bagaimana kehidupan kami anak-anak dan istrinya di masa depan.
Sebagai manusia kita tidak akan tahu, kapan maut menjemput, dan kapan akan sakit. Maka dari itu pentingnya merencanakan semua dengan sebaik mungkin, baik dengan perencanaan keuangan keluarga dan memiliki asuransi untuk hidup yang lebih baik. Karena saya dan suami ingin masa tua selalu sehat dan bahagia bersama anak cucu, maka penting sekali buat sehat fisik dan finansial. Kenapa? Karena saya dan suami ingin melihat anak-anak tumbuh sehat dan cerdas, menyaksikan mereka suskses di masa depan, dan itulah yang menjadi alasan mulai hidup sehat.
Hidup sehat
Dokumen Pribadi (Photo by @penaliswanti) |
Selain perlunya perencanaan keuangan keluarga supaya sehat finansial, sehat fisik dan mental juga perlu loh. Semua orang pasti ingin mewujudkan semua rencana indah di masa depan. Termasuk merencanakan masa tua, sehat fisik penting banget. Melihat anak-anak yang ceria yang telah menjadikan alasan mulai untuk saya memulai hidup sehat. Saya ingin di masa tua, melihat anak-anak, lalu melahirkan cucu buat saya dan suami, hingga bermain dengan mereka. Saya ingin tetap mendampingi suami, begitupun sebaliknya.
Semenjak saya sakit beberapa waktu lalu, membuat dana sesak, kelebihan berat badan, hingga migrain yang selalu kambuh. Saya dan suami bersama-sama mulai mengubah pola hidup sehat dengan rajin berolahraga dan konsumsi makanan sehat. Dan sekarang ini saya lebih banyak menghindari teman-teman yang sedang merokok, karena dada saya suka terasa sesak. Kan lebih baik menjauh daripada kena penyakit, setuju? Adapun yang saya lakukan supaya sehat fisik adalah:
- Istirahat yang cukup dan mengurangi waktu bergadang.
- Konsumsi makanan bergizi, dengan lebih banyak makan buah dan sayur. Menghindari gorengan dan memasak dengan cara kukus atau rebus.
- Olahraga setiap hari minimal 30 menit.
- Minum minimal 8 gelas setiap hari.
- Kembali ke cemilan sehat, seperti buah, jagung dan ubi untuk cemilan.
Dengan rutin melakukan ini, badan saya terasa lebih enak dan segar. Tidak mudah lemas dan pusing lagi. Jarang kambuh juga itu migrain. Setidaknya beberapa bulan belakangan, saya semakin percaya diri dalam beraktivitas, karena badan selalu bugar. Untuk selalu sehat harus ada kemauan dan niat yang kuar dari diri sendiri.
Live Healthier Lives
Ngobrolin tentang sehat fisik dan financial, pada 11 Juli 2019 kemarin saya hadir di acara Sun Life Indonesia yang berlokasi di At BLOCK71, Ariobimo Sentral, East Kuningan Jakarta. Untuk menyambut generasi produktif 2030, Sun Life Indonesia usung kampanye kesehatan Live Healthier Lives yakni mengajak hidup sehat baik fisik, mental dan finansial, dengan mengajak Ibnu Jamil dan Kelly Tandiono sebagai duta kampanye.
Sun Life Indonesia ingin mengajak generasi muda yang produktif untuk selalu menerapkan investasi kesehatan, sebagai faktor penting dalam mendukung produktivitas dan kualitas hidup di masa datang. Itu semua melihat dari data BPS (Badan Pusat Statistik), bahwa diprediksi populasi Indonesia akan mencapai bonus demografi pada 2030 mendatang yang mencapai 64%. Dimana di tahun 64% didominasi penduduk dengan jumlah usia produktif. Kalau bonus demografi ini bisa didukung kualitas masyarakat yang baik, tentu akan menjadi mesin pendorong dalam pertumbuhan ekonomi bangsa.
Dalam acara ini hadir juga Elin Waty selaku Presiden Direktur Sun Life Indonesia, Shierly Ge selaku Chief Marketing Officer Sun Life Indonesia dan Roslina Verauli selaku Psikolog.
Photo by Liswanti |
Dalam sambutannya Elin Waty mengungkapkan bahwa generasi muda Indonesia sekaligus motor penggerak bangsa perlu sekali membekali diri dengan investasi kesehatan yang baik. Bukan saja sehat fisik dan mental, tapi juga kesehatan finansial yang memiliki peran krusial dalam membangun generasi yang berkualitas dan produktif. Mengingat ancaman kesehatan yang akan dihadapi generasi muda tidak bisa dianggap sepele. Dalam sebuah riset Analisis Beban Penyakit Nasional dan Sub Nasional Indonesia pada tahun 2017 yang dilakukan oleh Badan penelitian dan Pengembangan Kesehatann (Badan Litbangkes) yang bekerjasama dengan IHME (Intitute For Health Metrics and Evaluation) bahwa 70% kematian dini di Indonesia disebabkan penyakit tidak menular.
Penyakit tidak menular ini berkaitan erat dengan pola hidup tidak sehat, seperti makan tidak seimbang, dan kurangnya aktivitas fisik. Selain itu Elin Waty juga mengungkapkan bahwa dari sisi finansial, hasil survei nasional literasi dan inklkusi keuangan di tahun 2016 yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat ada 27% masyarakat usia produktif yang memiliki tabungan masa depan. Sedangkan penetrasi asuransi jiwa di Indonesia baru mencapai 7%. Maka dari itu, Sun Life kembali mengingatkan masyarakat untuk memprioritaskan kesehatan sejak dini melalui kampanye kesehatan "Life Healthier Lives".
Selain itu, Roslina Verauli dalam talkshow mengungkapkan tentang sebuah survey yang dilakukan Olson (2000) dalam "Marriages and Families, Intimacy, Divessity and Strengths" dari David H Olson dkk. Bahwa uang merupakan sumber stress yang dihadapi oleh pasangan dan keluarga. Sedangkan dari penelitian Thomas Garman, seorang Profesor keuangan pribadi dalam buku yang sama menemukan bahwa 1/3 pekerja menghadapi tekanan keuangan yang sangat tinggi hingga titik ekstrim. Dimna kekhawatiran akan uang menganggu performa kerja harian.
Kalau uang bisa menjadi sumber stres, ternyata ada kaitannya nih stres dan kesehatan tubuh, seperti:
- Alarm: Dimana stres terdeteksi dan tubuh mengarahkan diri untuk melawan stres dan respon biologis membuat sistem kekebalan tubuh melemah dan individu lebih rentan terhadap penyakit.
- Resistance: Dimana tubuh mengaktifkan berbagai mekanisme untuk mengatasi stres. Perubahan sistem fisiologis semakin stabil, namun tingkat arousal secara fisiologis lebih tinggi dari keadaan normal. Setelah itu individu mulai terbiasa dengan stres.
- Exhaustion: Dimana kemampuan tubuh untuk mengatasi stres yang berkepanjangan terbatas. Sehingga kemampuan tubuh untuk bertahan menurun. Akhirnya tubuh mengalami kelelahan, sistem kekebalan tubuh kolaps. Dan ini disebut sebagai penyakit adaptasi.
Untuk bisa mencapai aktualisasi diri dan kebahagiaan, sehat fisik dan sehat financial sangatlah penting. Ini menjadi kebutuhan dasar yang harus bisa dipenuhi. Bahkan dalam buku berjudul Healthy, Wealthy and Wise: Retirement Planning Predicts Employee Healt Improvements bahwa orang-orang yang memiliki perencanaan keuangan dan mempersiapkan masa tua, cenderung mengambil langkah hidup sehat untuk menjaga kesehatan fisik mereka. Itu artinya ketika seseorang memiliki kesadaran akan pentingnya memiliki masa depan lebih baik, tentu akan mempersiapkan kebutuhan dasarnya seperti sehat fisik dan finansial.
Dan itu yang juga sadari, karena ingin hidup lebih baik dan bahagia di masa tua, tentu harus sehat fisik dan finansial. Yang bisa dilakukan tentunya adalah menjaga pola hidup sehat dan tidak lupa lakukan perencanaan keuangan keluarga. Apalagi kalau lihat Ibnu Jamil dan Kelly Tandiono jadi semangat buat selalu hidup sehat, saya jadi semakin termotivasi. Apalagi saat mendengarkan cerita mereka. Ibnu ingin menghabiskan masa tua dengan anak cucunya, tentu harus selalu sehat. Begitupun dengan kelly yang selalu menjaga pola makan sehat.
Tidak salah kalau Sun Life Indonesia memilih Ibnu Jamil dan Kelly untuk menyebarkan semangat Life Healthier Lives. Bahkan tanggal 11 lalu diadakan prosesi penyematan mereka menjadi brand ambassador dari Sun Life Indonesia. Dengan kampanye kesehatan ini, Sun Life akan terus mendukung pemerintah dalam membangun generasi produktif yang berkualitas di masa depan.
Vlog Competition Live Healthier Lives Sun Life
Selain finansial yang harus sehat, fisik dan mental juga harus sehat supaya bisa mewujudkan masa depan yang lebih baik. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya investasi kesehatan, Sun Life Indonesia menggelar vlog competition Live Healthier Lives Sun Life dengan total hadiah 50 juta rupiah.
Untuk Vlog Competition , Sun Life Indonesia bekerjasama dengan Kumparan. Lomba ini mengambil tema "Live Healthier Lives" yang berlangsung dari tanggal 11 Juli hingga 10 Agustus 2019. Untuk vlognya sendiri peserta bisa bercerita tentang "alasanmu memulai hidup sehat". Untuk syarat ikutan sangat mudah sekali:
- Pria dan wanita yang sudah berumur 17 tahun.
- Sehat jasmani dan rohani.
- Peserta wajib mengunggah mini video di Instagram dengan tema "Apa Alasan Kamu untuk Memulai Hidup Sehat".
- Video berdurasi maksimal 1 menit/60 detik. Dalam bentuk dokumenter, video pendek, iklan atau konten informasi.
- Di dalam caption instagram video, peserta wajib menggunakan hastag #LiveHealthierLives #SUNLIFExKumparan dan tag/mention @SUNLIFE_id @kumparancom di akun masing-masing.
- Peserta wajib tag dan follow @kumparancom dan @sunlife_id.
- Pserta diperbolehkan untuk mengunggah lebih dari satu video.
- Akun instagram peserta tidak di private dan harus public.
- Pastikan untuk mengisi formulir juga.
Dari lomba Vlog Competition ini akan ada 3 pemenang yang berhak memenangkan hadiah berupa:
- Juara 1: Uang tunai senilai 20.000.000 + Healthy Trip to Hong Kong bersama Ibnu Jamil dan Kelly Tandiono.
- Juara 2: Uang tunai 15.000.000.
- Juara 3: Uang tunai 10.000.000.
Nah menarik bukan? Buruan deh ikuti live healthier lives Sun Life Vlog Competition dan dapatkan hadiah menariknya. Untuk perencanaan keuangan dan asuransi kesehatan Sun Life bisa menjadi pilihan untuk mencapai tujuan keuangan. Apalagi didukung dengan kesadaran menjalani hidup lebih sehat. Apalagi untuk merencanakan masa tua yang lebih baik dan bahagia, perlu diduakung dengan sehat fisik dan sehat finansial.
Aaakkk, ada Ibnu Jamil :D
BalasHapusMemang sih Mak, perencanaan keuangan itu kudu dilakukan secara disiplin serta punya visi,misi, strategi yang jitu.
Thanks GOD ada SUNLIFE ya
--bukanbocahbiasa(dot)com--
fisik yang sehat memang akan membantu banget juga dalam menjaga aliran keuangan. Kebayang gak sih udah gak punya asuransi kesehatan, eh fisik yang jarang berolahraga bakal rentan kena penyakit. Ujung2nya masuk rumah sakit dan menghabiskan biaya yang tidak sedikit...
BalasHapusMemang semuanya kudu perencanaan yang matang demi masa depan semua anggota keluarga ya
Semoga generasi anak kita ga jadi sandwich geenration ya Mak, ortunya udah sadar keuangan dan merencanakan keuangan dengan produk finansial yang tepat :)
BalasHapusSaya juga mulai kepikiran masa tua akan seperti apa. Pengennya sih gak ngerepotin anak-anak. Pengen tetap bisa mandiri dari sisi finansial
BalasHapusSepakat sekali aku mba.
BalasHapusAku pun pengen masa tuaku ntar nggak neko-neko/nggak muluk2..pengen berkebun atau nanem buah/sayur2 aja ntar.
Sekarang trimo hidup sederhana,yang penting kebutuhan pendidikan anak tercukupi, anak2 bisa sekolah tinggi..
Sehat fisik dan tentu saja sehat finansial memang ideal, mudah-mudahan meskipun enggak seideal itu tapi memiliki bekal yang cukup agar hidup lebih sehat di usia tua nanti, serta yang pasti mudah-mudahan tidak merepotkan anak-anak. Sekarang sambil membesarkan anak-anak juga berupaya mempersiapkan kondisi ideal tersebut di usia tua nanti.
BalasHapusHehehe suami nya pengen istri nya foya foya, tapi istri nya hemat. Lebih tepat nya sudah tercukupi segalanya, apalagi yang mw dibeli kan bingung. Tinggal untuk tabungan anak anak aja ya mba
BalasHapusPerencanaan Keuangan untuk masa tua itu sangat penting, supaya bisa menikmati masa tua dan tidak dipaksa untuk tetap bekerja keras lagi di usia yang sudah seharusnya lebih santai dan tenang dalam hidup
BalasHapusSama impiannya masa tua tetap beraktivitas produktif...investasinya ya kudu jaga kesehatan ya mak dr sekarang. Sehat finansial tp ga sehat tubuh ...sama aja boong ya harus seimbang . Finansial sehat smp tua mulai asuransi n investasi ya
BalasHapusSaya juga ingin merasakan di hari tua nanti sehat finansial dan sehat jasmani, rohani.
BalasHapusDari sekarang memang perlu disiapkan, baik keuangan dan pola makan yang sehat dan teratur. Biar masa tua kita nanti bisa bercengkrama dengan cucu-cucu.
Merencanakan masa depan itu penting banget ya... Bukan cuma keuangan aja, tapi kesehatan juga... Makasih sharingnya ya mak...
BalasHapusPerencanaan keuangan keluarga itu memang penting,sepenting kita menjaga kesehatan. Apalagi kayak aku udah 40+ gini, udah ngurangi gula dan lemak, biar sehat dan bugar lebih lama. Kalau keuangan aku masih simpel2 aja, dibagi 4 pos dengan persentasi yang proporsional untuk charity, life style, investasi/tabungan dan daily.
BalasHapusSama dong mba, saya dan suami juga nggak ingin masa tua merepotkan anak-anak. Itu lah mengapa saya suka cerewet ngajakin suami ikut asuransi pensiun. Karena kami kerja mandiri, jafi harus mempersiapkan dana pensiun sejak muda
BalasHapusAku juga mulai berinvestasi nih mbak,buat masa depan lebih baik... Bdw, jd ingin ikut lomba vlog,kucatet ahh
BalasHapusHadiahnya menarik nih mba, aku mau ikutan ahhh..
BalasHapusPengalaman mengajarkan banyak hal berharga ya mba. Bagaimana hutang membuat runyam hidup.Alhamdulillah kalau sudah bisa melunasi dan merencanakan finansial secara tertata dan lebih baik lagi. Aku sekarang lagi belajar mengatur keuangan juga meskipun belum detil tp harus dimulai sekarang
BalasHapusSuka dengan tagline ini: Sehat raga, sehat financial. Aamiin, semoga kita semua bisa menjalani hidup dengan sehat hingga usia tua, bahagia dengan anak, cucu, cicit.
BalasHapusIbnu jamil kok makin ganteng sih. Hahaha. Galfok deh. Makasih sharingnya mbak lis. Aku sendiri punya cita-cita di masa tua nanti jadi orangtua yang berdaya, jadi ga ngerepotin orang-orang sekitar.
BalasHapusNah saya butuh ini bimbingan mengelola keuangan keluarga karena jelang anak dua sungguh terasa pengeluaran itu seperti kran air
BalasHapusKu jadi inget perencanaan keuanganku masih berantakan nih. Makasih udah diingetin. Ku mau sehat finansial dan fisik pas hari tua nanti. Ga mua juga nyusahin anak karena persiapannya ga maksimal
BalasHapusImpianku dan suami sehat fisik dan financial hingga hari tua nanti, semogga Allah mendengar dio-doaku, aamiin Ya Allah
BalasHapusWow ada lomba vlognya nih. Jadi pengen ikutan. Yup, asuransi kesehatan itu wajib banget soalnya penyakit jadi makin banyak macamnya.
BalasHapusSetuju, mbak. Sehat fisik itu penting, sehat finansial juga nggak kalah penting. Paling tidak, bisa menghidupi diri sendiri dan nggak bergantung ke anak cucu nantinya. Salam kenal, yaaa
BalasHapusAkupun borooos, huhu. Jadi emang kudu dipaksa buat investasi supaya ngga keteter nih, ihiks. Ngga mau juga nyusahin keluarga juga pas lagi banyak kebutuhan.
BalasHapus