[Keuangan] Peran Koperasi untuk Mendukung UMKM. Sejak kecil suka banget kalau di ajak Bapak ke Koperasi Unit Desa (KUD). Pikirku ya karena kalau sudah masuk KUD, berarti bisa jajan permen Yosan (semoga generasi masa kini ada yang tahu ya), chiki ball hingga jajan cokelat. Padahal Bapak ke KUD buat nyimpen uang, maklumlah dulu di daerah belum ada Bank. Adapun di Kota, jauh banget, mana kendaraan saja dulu susah banget. Soalnya bapak cuma punya sepeda saja buat ke sekolah. Jadi pengen nyanyi Guru Oemar Bakrie dari Iwan Fals.
Buat Bapak menabung di Koperasi tuh menolong banget, menyisihkan sebagian uang dari mengajar untuk membangun rumah impiannya. Sampai akhirnya bisa punya kendaraan roda dua, hingga rumah sendiri. Tapi setiap kali aku ke KUD, cuma tahu jajan. Berbeda ketika masuk SMP, udah makin mikir nih. Sampai sekolah membuka Koperasi Siswa. Dari situ belajar menabung dari uang jajan. Biaprun dikasih uang jajan 5000, masih bisa kok nyimpen di Koperasi.
Mari kita refresh sebentar tentang Koperasi. Mungkin dulu ada yang pernah belajar tentang Koperasi. Dalam UU 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, bahwa Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai Gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Koperasi ini dari, oleh dan untuk anggota. Majunya sebuah koperasi tentu dari anggotanya juga. Koperasi akan membantu ekonomi masyarakat. Adapun kegiatan yang ada di Koperasi itu dimulai dari:
- Ada simpan pinjam. Jadinya setiap anggota bisa menyimpan uang di Koperasi, sekaligus meminjam uang, misal perlu modal atau mau mengembangkan usaha. Dalam simpanan di Koperasi ada simpanan wajib, pokok dan sukarela.
- Bisa membeli kebutuhan pokok. Di Koperasi itu sangat memudahkan kita, karena semua kebutuhan pokok tersedia juga, dari beras, telur, detergent hingga jajanan anak. Karena suami juga anggota Koperasi, kadang suka nitip suami juga beli detergent, pewangi, hingga beras. Kan nanti keuntungannya balik ke anggota Koperasi juga.
- Ada layanan jasa dan memasarkan produk anggota. Biasanya di Koperassi juga ada jasa loh. Misal service AC, hingga kesehatan. Selain itu bisa memasarkan produk juga. Bila anggotanya ada produk yang ingin dijual, misal hasi pertanian dan perikanan bisa banget di Koperasi.
Terus, apakah sekarang ini Koperasi masih menjadi andalan masyarakat?
Tentu saja, hingga saat ini Koperasi tetap menjadi andalan, terutama untuk masyarakat. Apalagi dengan visi usaha bersama yang berlandaskan kegotongroyongan dari, oleh dan untuk anggota. Apalagi dengan peran Koperasi. Seperti dalam UU Nomor 25 tahun 1992, Pasal 4, Peran dan Fungsi Koperasi adalah membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
Peran koperasi ini sangat penting sekali dalam mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat, terutama di sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Dan disinilah Koperasi tetap menjadi andalan hingga kini. Seperti dalam acara Webinar "Masihkah Koperasi Menjadi Andalan" yang berlangsung 14 Agustus 2020 kemarin. Dalam webinar ini hadir beberapa narasumber seperti:
- Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki.
- Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM, Rully Nuryanto.
- Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan UKM, Akhmad Zabadi.
- Executive Committee ICCI Firdaus Putra.
- Ketua KSP Sahabat Mitra Sejati, Ceppy Y. Maulana.
- Direktur Operasional Koperasi Mitra Dhuafa (KOMIDA), Sugeng Priyono.
Pak Rully juga menyampaikan, bahwa peran Koperasi sebagai:
- Lembaga Ekonomi: Pengelolaan usaha secara profesional yang memberikan manfaat ekonomi bagi anggota.
- Lembaga Sosial: Memposisikan anggota sebagai modal sosial untuk mencapai kesejahteraan bersama dan dikelola secara demokratis.
- Lembaga Pendidikan: Membudayakan pendidikan, pelatihan, dan transfer informasi dalam kehidupan berkoperasi anggotanya.
Dari webinar ini jadi membuka kembali wawasan, bagaimana peran Koperasi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat. Apalagi sekarang sudah masuk era digital, tentu saja Koperasi juga mengikuti tren digital. Seperti transformasi layanan secara digital, tentu ini akan memperkuat nilai tambah Koperasi, karena bisa menjamin keamanan, kenyamanan dan kecepatan bagi para anggotanya. Terutama di Sektor UMKM, adanya Koperasi bisa membantu dalam mengembangkan dan mendukung usahanya. Ada beberapa poin yang saya rangkum dari webinar ini, yakni:
- Koperasi belum sepenuhnya menjadi pilihan utama bagi masyarakat sebagai lembaga ekonomi, namun peran Koperasi sebagai salah satu pilar perekonomian nasional perlu terus ditingkatkan.
- Partisipasi penduduk Indonesia untuk menjadi anggota Koperasi. Dan tantangan baru mulai dihadapi dunia perkoperasian nasional. Tidak hanya sekedar mengubah cara berbisnis dengan memanfaatkan teknologi digital dan inovasi produk.
- Dalam rangka penguatan pengawasan koperasi ada 3 usulan, yakni pengaturan pengawasan Koperasi, Penetapan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) anggota Koperasi, serta aturan sanksi pidana dan denda.
- Mata rantai bisnis koperasi bisa berkesinambungan dari saving, loan, dan bisa menyediakan marketplace. Terutama dalam memasarkan produk dan jasa dari para anggota. Sehingga semakin memudahkan.
Ternyata jadi tahu nih, bahwa masih banyak masyarakat yang berkoperasi. Seperti yang diungkapkan Bapak Teten Masduki selaku Menteri Koperasi dan UMKM bahawa kalau lihat data, masih kecil partisi masyarakat untuk berkoperasi yaitu 8,41% dibandingkan dengan negara lain mencapai 16,31%, ini dunia. Semoga saja ya dengan adanya penguatan pengawasan, akan semakin banyak yang berkoperasi juga. Di Indonesia sendiri banyak Koperasi-koperasi yang sudah besar, sebut saja Keling Kumang Group yang sudah memiliki anggota 183 ribu dengan aset 1,6 trilliun.
Bahkan dalam acara webinar ini juga hadir dari KSP Sahabat Mitra Sejati, ini udah ga asing buatku, karena pernah membahas tentang aplikasi
SOBATKU (Simpanan Online Sahabatku). KSP Sahabat Mitra Sejati sendiri hadir untuk UMKM. Seperti yang disampaikan Ketua KSP Sahabat Mitra Sejati, Ceppy Y. Maulana, bahwa di tahun 2009 sudah aktif menjalankan unit simpan pinjam, hingga akhirnya di tahun 2020 sudah bisa melayani lebih dari 30.000 anggota yang tersebar di 28 provinsi dengan total aset kelola sebasar 3,5T. Untuk produk dan layanan yang dihadirkan KSP Sahabat Mitra Sejati, mulai dari:
- Simpanan: Tabungan Sahabat, SIMBAT, dan SOBATKU.
- Pinjaman: Pinjaman usaha (Pinjaman Mikro, Pedagang Pasar, Pinjaman Kelapa Sawit), dan pinjaman konsumtif (pinjaman pemilik sepeda motor, pinjaman pemilik mobil, dan Dana BPKB).
- Layanan: Kantor cabang, loket sahabat, Alfamart dan Kantor Pos.
Dari yang dipaparkan Ceppy, dengan adanya transformasi digital, animo masyarakat menjadi anggota Koperasi terus meningkat. Terutama didasarkan pada rasa memiliki anggota terhadap Koperasi karena visi Kegotongroyongan, dari anggota dan untuk anggota yang menjadi landasan Koperasi. Selain itu Modernisasi Koperasi bergantung pada kreativitas pelaku koperasi dalam memperkuat pola pengawasan manajemen Koperasi.
Selain itu hadir juga yang menjadi pembicara adalah KOMIDA KSP Mitra Dhuafa. Dimana KOMIDa sendiri sudah berdiri tahun 2004 dengan badan hukum "yayasan"dan mulai beroperasi pertama kali tahun 2005 dengan cabang pertama di Banda Aceh. Pada tahun 2009 berubah menjadi Koperasi dengan nama KSP Mitra Dhuafa. Hingga Juli 2020 sudah memiliki 313 cabang, dengan anggota 732.856, dengan saving 550 milyar.
Yang menarik adalah di KOMIDA ini anggotanya adalah perempuan, dimana 98% tinggal di pedesaan. Hubungan KOMIDA dengan anggotanya saling percaya, sehingga bisa memberikan pinjaman. Untuk produknya ada simpanan (simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan pensiun, Sipadan, hingga Siqurba) dan untuk pinjaman (pinjaman mikro bisnis, pinjaman pertanian, pinjaman Sarita, pinjman Arta, hingga Dana Talangan Pendidikan).
Melihat kedua Koperasi ini, tentu saja tidak lepas untuk bisa mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat, terutama dalam mendukung sektor UMKM dan tetap menjadi andalan. Apalagi kalau sudah digital, sehingga anggota jadi lebih mudah mengakses layanan. Penting sekali bisa meningkatkan inovasi Koperasi, sehingga makin berkembang. Dan makin banyak masyarakat yang berkoperasi. Saya sendiri dan suami masih ikut serta menjadi anggota Koperasi di kantor. Jadi tabungan pun bisa diamana-mana. Apalagi saat perlu modal usaha, Koperasi bisa memberikan bantuan, sehingga usaha bisa makin berkembang.
Peran koperasi dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat memang sangat penting. Koperasi jangkauannya lebih banyak ke daerah yang tak terjangkau oleh bank. Pelayanan dan jenis layanan koperasi makin banyak sesuai dengan kebutuhan kustomernya.
BalasHapusWah, ngomomgin soal koperasi, masih donk andalan aku. Tempat menabung lupa, dulu ikutan semasa masih gadis di komplek Mamakum, alhamdulillah sampe sekarang udah berkembang pesat banget.
BalasHapusLumayan tiap tahun suka dapet buat jajan kopi, kadang kalo lagi butuh suka minjem juga. membantu banget warga sekomplek buat yang usaha atopun membeli barang yang dibutuhkan.
Aku tertarik sama Komida Lis yang anggotanya perempuan semua itu. Sangay berdaya ya? Koperasi kudu dihidupkan kembali di semua tempat.
BalasHapussaya percaya dan yakin, hingga kapanpun koperasi masih menjadi satu lembaga keuangan terbaik di bangsa ini karena bisa melibatkan seluruh peran serta masyarakat yang tergabung dalam keanggotaanya. Coba koperasi di branding lagi seperti era 90an pasti lebih moncer lagi
BalasHapusAda 3x aku mengenal koperasi. Pertama, waktu SMP. Kedua, waktu SMA. Ketiga, waktu bekerja di RS. Ketiga lembaga itu punya koperasi, tapi kulihat hanya menjadi toko saja. Tak ada ajakan untuk menabung.
BalasHapusAku merasa koperasi perlu di-marketing-kan sebagai tempat menabung. Sobatku itu oke sudah memasarkan dirinya sebagai tempat menabung, meskipun kulihat Sobatku masih harus bersaing dengan bank.
Sebetulnya lebih bagus lagi jika toko milik koperasi itu dipakai sebagai tempat menjual barang-barang produk anggota koperasi. Apa mungkin sudah terjadi ya? Aku juga kurang tahu.
Adanya koperasi selain membantu pertumbuhan ekonomi, juga bisa memudahkan masyarakat yah ceu. Semoga presnetase koperasi Indonesia meningkat yah ceu :)
BalasHapusKoperasi masih menjadi andalan masyarakat untuk menyimpang uang dan kebutuhan pokok lainnya. Ada sistem bunga enggak sih simpen uang di koperasi?
BalasHapusTahun ini Vi baru gabung koperasi lagi, Teh tapi di Kalisat. Lagi nyari juga koperasi yang cocok di Bandung :)
BalasHapus