[Keuangan] Punya gaji besar, belum tentu keuangannya sehat. Atau sudah termasuk orang yang sukses. Karena semua tergantung dengan gaya hidupnya. Gaji sebesar apapun kalau tidak bisa mengelolanya dengan baik, pasti akan sulit menabung atau investasi. Inilah 5 hal yang bikin kamu sulit menabung.
Menabung terasa sulit dan berat
Saat usia masih muda (sekarang masih kok), saya bisa merasakan banyak sekali godaan yang dihadapi. Apalagi saat menerima gaji, pikiran tuh langsung beli ini dan itu. Maklumlah baru merasakan gaji sendiri (mohon jangan diikuti hal seperti ini ya), kan biasanya minta dari orangtua. Ya usia 22 tahun, biarpun sudah menikah, saya sudah bekerja juga. Pikiran anak muda yang masih ingin bersenang-senang masih terlihat. Buktinya setelah menerima gaji, belanja ini itu, ga pake lama, pertengahan bulan aja udah gigit jari. Gubrak.
Pusing deh tuh, pas gaji habis. Dulu tuh di awal kerja aku terima gaji dan bonus sebulan dapatkan 4 jutaan. Kalau gaji bulanannya 2.8 juta. Padahal makan sehari-hari, listrik semuanya dari suami. Hasilnya ga punya tabungan, investasi, apalagi dana darurat, yang ada baju dan tas aja numpuk. Asli ini bikin penyesalan di akhir. Apalagi pas keguguran, uang tabungan ga ada, gaji suami tinggal dikit, nyesek banget.
Ilustrasi by Canva |
Sama seperti cerita saya di atas, dialami juga oleh sahabat saya, panggil saja Kak Be. Waktu masih muda dan kerja, dia sangat memperhatikan tren berbusana, dan sukanya koleksi tas dan sepatu. Katanya kalau ke kantor harus serba matching, dari mulai baju, tas dan sepatu. Apalagi kalau pas mau nongkrong, harus tampil kece. Jadinya setiap bulan belanja baju dan tas. Kak Be berpikir, mumpung masih muda senang-senang dahulu, padahal gajinya waktu itu dia terima 5 juta. Dia tidak pernah memikirkan biaya hidup untuk makan, hingga bayar listrik, karena masih tinggal dengan orangtua. Kejadian itu berlangsung hingga menikah di tahun 2009.
Gaya hidupnya tidak berubah sama sekali di awal nikah, masih tetap seperti itu. Setiap uang habis, pasti minta sama suami, sama seperti saya. Sampai akhirnya, suaminya kena PHK. Selama kurang lebih 5 bulan suaminya belum dapat kerja lagi, kak Be merasakan bayar cicilan rumah, biaya hidup dan lainnya. Ditambah dengan kondisinya yang sedang hamil muda. Katanya terasa sekali tidak punya tabungan. Tas dan sepatunya tidak bisa jadi uang sama sekali.
Selalu ada hikmah dari setiap kejadian, itu yang saya dan kak Be rasakan. Curhatan semalam di grup bersama teman lainnya, tentu membuat kita sadar akan masa lalu yang terasa sia-sia. Harusnya dengan gaji yang dimiliki, tidak ada tanggungan, bisa rutin menabung. Dari setiap cobaan yang dihadapi, akan membuat kita belajar, jangan jadikan hidup sia-sia, yang akhirnya penuh penyesalan.
Waktu itu menabung terasa berat dan sulit, godaan masa muda itu nyata adanya. Setiap menerima gaji, inginnya beli ini dan itu. Apalagi masuk kelompok pertemanan yang sukanya belanja, dan nongkrong setiap hari, makin terasa sulit berhemat. Terlalu banyak bersenang-senang tidak baik juga. Andai saja dulu sudah berpikir, mana uang buat me time, tabungan, sedekah, hingga investasi. Mungkin tabungan dan investasi sudah makin banyak. Tapi, itulah pelajaran hidup, harus merasakan dulu kepahitan, sehingga sadar akan perilaku boros, dan akhirnya bisa berbuah manis. Betul tidak?
5 hal yang bikin sulit menabung
Setiap orang pasti memiliki berbagai rencana indah dalam kehidupannya. Misal naik haji, punya rumah, bikin usaha, hingga memiliki kendaraan. Untuk mewujudkan itu semua, tentu butuh namanya uang. Semua tidaklah instan, karena butuh proses. Tanpa usaha dan menabung, tentu akan terasa sulit sekali mewujudkannya. Apalagi uang tidak jatuh begitu saja dari langit.
Tapi, kalau menabung atau bahkan investasi terasa sulit, tentu ada yang salah. Dan semua itu harus mulai diperbaiki, supaya kembali ke jalan yang benar. Ada 5 hal nih yang bikin sulit menabung dan perlu diketahui, mulai dari:
1. Terlalu banyak gaya
Pengennya terlihat wah, liburan kesana kemari, beli tas dan sepatu mahal. Tapi ternyata penghasilan pas-pasan, sehingga hutang masih banyak, demi gaya hidupnya terpenuhi.
Ini pasti sering kita lihat atau mungkin pernah dialami sendiri. Melihat penampilan orang keren, pakai sepatu dan tas mahal, liburan tiap bulan ke luar negeri. Siapa coba yang tidak pengen, pastilah semuanya maukan?
Kalau punya dana khusus untuk mengikuti gaya hidup tinggi seperti orang lain, atau penghasilan banyak yang ga habis tujuh turunan, ga masalah mau seperti apapun. Mau tiap bulan ganti mobil juga bebas saja. Tapi, bagaimana kalau punya gaji pas-pasan? Tentu harus mampu mengontrol diri, dan menggunakan uang sebijak mungkin. Kalau sampai akhirnya memaksakan diri, demi terlihat keren di hadapan semua orang atau buat update di Instagram, sampai harus berhutang, itu namanya menyiksa diri dan terlalu banyak gaya. Sudah pasti ini akan sangat sulit sekali menabung, belum lagi cicilan banyak. Paling aman hidup apa adanya. Setuju?
2. Tidak punya tujuan menabung
Setiap mengisi kelas atau sharing, sering banget bertanya, apa tujuanmu menabung? Ada yang bisa menjawab, ada juga yang geleng-geleng, seperti masih bingung. Keinginan menabung sudah ada, tapi tidak memiliki tujuan yang jelas. Sehingga ketika ingin sesuatu, uang di tabungan langsung habis juga. Jadinya terlihat sia-sia.
Buat saya sendiri, supaya sukses menabung dan investasi, memang harus memiliki tujuan yang jelas. Misal untuk dana pendidikan anak di masa depan, untuk hari tua yang bahagia, hingga memiliki rumah dan usaha untuk masa depan. Menabung tentu harus dilakukan sejak dini, apalagi usia masih aktif bekerja. Dengan memiliki tujuan menabung, pasti akan berpikir panjang ketika ingin membeli sesuatu, karena takut tujuan itu sulit diwujudkan.
3. Tidak bisa membedakan kebutuhan dan keinginan
Salah satu yang membuat sulit menabung adalah tidak bisa membedakan kebutuhan dan keinginan. Karena pada akhirnya belanja tidak terkontrol dengan baik. Ingin apa saja langsung dibeli, padahal tidak terlalu dibutuhkan. Biasanya ini akan berujung dengan penyesalan.
Maka dari itu, ketika ingin belanja, coba deh buat daftarnya terlebih dahulu, lalu kita baca baik-baik, benar tidak barang tersebut dibutuhkan, atau hanya sebuah keinginan. Kalau kebutuhan itukan tidak bisa ditunda, misal makan, hingga kebutuhan pokok. Tapi, kalau keinginan masih bisa ditunda, misal ingin beli smartphone baru, tapi yang lama masih bagus, bisa ditunda terlebih dahulu.
4. Tidak bisa kontrol diri saat ada promo
Siapa yang tidak tergoda, ketika barang yang diinginkan sejak lama sedang ada promo besar-besaran. Sehingga, tanpa pikir panjang langsung membelinya, padahal uang tinggal sedikit lagi. Kalau sudah begini akan sulit sekali menabung, apalagi promo online atau offline selalu ada setiap bulan. Kalau tidak bisa kontrol diri, tentu saja berat untuk menabung, karena uang akan terus habis.
Paling aman ketika ingin mewujudkan membeli barang yang sudah diimpikan sejak lama adalah menabung dahulu, baru beli kemudian. Jangan sampai sudah beli barang, ternyata ada kebutuhan lain mendesak, pada akhirnya malah rugi sendiri. Kalau masih ada sisa uang, kalau tidak ada? Pasti harus berhutang lagi. Lama kelamaan menabung pun akan terasa sangat sulit, karena harus bayar cicilan ini dan itu.
5. Tidak bisa konsisten menabung
Menabung nanti saja kalau ada sisa. Pernah mendengar ini? Pasti ya pernah, atau pernah dialami sendiri? Hemmm, pemikiran seperti ini harus cepat diubah. Karena kalau menunggu sisa, kapan bisa menabungnya?
Untuk sukses menabung, perlu secara rutin dilakukan. Misal menabung setiap bulan dari penghasilan 500.000, lama kelamaan uang bisa makin banyak. Tapi, kalau tidak bisa konsisten, karena banyak godaan, menabung akan terasa sulit dan berat.
Godaan-godaan di luar sana akan semakin banyak sekali, kalau tidak mulai memperbaiki kebiasaan boros, pasti akan sulit sekali. Ketika memiliki keinginan mewujudkan mimpi, salah satu cara yang bisa dilakkan adalah dengan mengelola keuangan sebaik dan sebijak mungkin, apalagi kalau sudah berkeluarga dan memiliki anak, penting sekali memiliki pos keuangan setiap bulan, dari mulai:
- Pos zakat, sedekah dan infaq
- Pos biaya hidup
- Pos tabungan dan investasi
- Pos Asuransi
- Pos gaya hidup/entertainment
- Pos cicilan kalau ada
- Pos pendidikan anak
- Pos Dana darurat
Dengan memiliki pos keuangan tentu saja akan sangat membantu mengelola keuangan setiap bulan, setiap kebutuhan sudah ada daftarnya. Menabung jangan dari sisa, tapi sudah masuk dalam pos keuangan yang wajib. Sehingga bisa mewujudkan tujuan keuangan di masa depan. Kalau guru saya bilang "tong kumaha engke, tapi engke kumaha", maksudnya adalah jangan gimana nanti, tapi nanti bagaimana.
Yang saya lakukan ketika menginginkan sesuatu adalah membuat target tabungan khusus, uangnya tentu dari penghasilan tambahan. Sehingga tidak perlu menganggu pos keuangan yang sudah ada. Paling penting ingat harus punya dana darurat juga ya.
Nah dari 5 hal di atas yang bikin sulit menabung, mana nih yang pernah dialami?
Teh, artikel ini relate sekali dengan kondisiku. Terimakasih banyak sudah menuliskan ini
BalasHapusUrusan menabung emang menjadi kebiasaan, pandemi ini jujur saja banyak sekali godaan ya terlebih godaan marketplace untuk belanja. Kalau aku paling coba sisihin dari hasil job buat tabungan dana darurat gitu..
BalasHapusBener banget, nih, 5 hal ini menjadi penghambat saat menabung apalagi sifat boros yang tidak bisa ditahan hemm
BalasHapussetelah jadi free lance nih teh Lis, saya susah banget nabung
BalasHapuskarena penghasilan gak tetap, sementara kebutuhan gak bisa ditunda
harus lebih rajin cari job ya? ^^
Kalau ada promo nih yang bikin susah. Sebulan aja promo bisa berkali-kali, bikin kalap terus.
BalasHapusYang namanya menabung memang mudah untuk diucapkan namun sulit untuk dilakukan karena alasannya selalu uangnya ga cukup.
BalasHapusUntuk konsisten sih Mbak yang kadang masih jadi kendala. Alhamdulillah sudah buat pos2 dan siapin dana darurat. Lagi bikin challenge menabung juga, meski masih suka diambilin wkwk
BalasHapusNomer 4 godaan terberat tuuh. Apalagi liat promo tiket murah, duh aku paling susah nolaknya. Auto panik mau beli:D. Kalau promo baju atau yg lain malah bisa nahan.
BalasHapusSetiap bulan tentunya penting sekali untuk membuat pos pengeluaran ini ya,Mba. Enggak mau malah stres sendiri di masa depan tanpa tabungan. Boleh juga diperhatikan nih agar semakin mudah menabungnya.
BalasHapusYang sulit memang promo sih. Apalagi kalau ada diskon gede-gedean dan barangnya yang kita suka, sangat sulit sekali menghindari godaan promo tersebut.
BalasHapusAduh ini banget memang alasan masih susah dan gak konsisten nabung ini. Jadinya gak bisa maksimal. Huhu padahal anak-anak makin gede makin banyak kebutuhannya. Kudu bisa maintain semangat pangpangna mah. Naik turun aja semangat nabung teh. :(
BalasHapusLima poin diatas kok bener sih mbak huwaaa
BalasHapusPoin 3 dan 4 godaan buat para kaum hawa alias emak2 macam aku.
Btw aku liat artikel ini dimna ya oh ya mbc , keren mbak...
Wah thanks banget kak sharingnya. Sama persis nih sama diri aku yg susah nabung😂😂
BalasHapuskalau saya sebenarnya dari sebelum menikah sudah rajin menabung. tapi entah kenapa setelah menikah kayaknya pengeluaran banyak banget yang akhirnya bikin nggak bisa nabung sebanyak dulu lagi. huhu
BalasHapusAku ngakak di bagian terlalu banyak gaya :)))) Sebenernya gapapa banyak gaya, asal ada modalnya hahaha tapi emang kalau ga ada tujuan menabung akan sulit untuk memulai, apalagi konsisten menabung
BalasHapusBaca postingan ini jadi ingat juga masa saya waktu masih lajang dan udah punya pekerjaan tapi nggak ingat buat nabung. Pikirnya juga gitu selagi masih mudah dan mumpung tinggal juga sama ortu jadi gaji sebagian besar dipake buat belanja kebutuhan bayar ini itu. Setelah berkeluargs baru terasa sekali pentingnya hidup hemat dan mengatur keuangan dengan baik
BalasHapusBeneeer semuanya hahahaha. Pas aku msh blm nikah ngerasa bgt gaji habis gitu aja. Semuanya hanya karena LIFESTYLE . Itu aja sih penyebabnya.. ga nongkrong Ama temen ga enak. Tapi tempat yg dipilih mahal semua.
BalasHapusAku baru tobat pas udh nikah tuh. Sekarang syukurnya udh lebih bisa bahan diri. Setiap dpt uang pasti disisihin dulu buat zakat trus investasi. Baru deh sisanya buat yg lain. Kalo ada keinginan, aku juga lebih suka nabung di rekening terpisah. Supaya ga nyampur Ama target dan tabungan lain :)