[Keuangan] Sudahkah punya dana darurat? Atau belum sama sekali? Seberapa penting punya dana darurat, apalagi di masa pandemi?
Memiliki dana darurat buat saya sendiri adalah sebuah keharusan. Kalau ga punya dana darurat, apalagi di masa pandemi seperti sekarang, pasti akan terasa begitu berat. Selain itu, banyak pengeluaran, tapi penghasilan berkurang. Sehingga keuangan keluarga juga terdampak. Jadi, adanya dana darurat bikin tenang dan aman, apalagi di masa pandemi.
Pentingnya dana darurat
Dahulu, punya gaji pas-pasan, dan tinggal di kota besar. Buat nabung saja terasa berat, apalagi buat makan, terkadang masih tidak cukup. Sampai akhirnya, jatuh sakit, kalau tidak ada asuransi mungkin makin berat. Tapi tetap saja, ada obat yang harus dibeli, duh makin mumet rasanya, uang darimana? Mau tidak mau ya harus pinjam. Deeuh nyesek ya.
Sampai akhirnya, punyalah pekerjaan tambahan. Dari situ mulailah kondisi membaik, ada buat menabung dan membuat satu tabungan khusus untuk dana darurat. Pas suatu hari anak sakit, dan butuh ambil darah, tes ini itu tetap tenang, karena ada dana khusus yakni dana darurat yang bisa digunakan disaat tak terduga. Alhamdulillah aman dan tenang, tak perlu lagi pinjam sama orang.
Kenapa dana darurat itu penting?
Dana darurat adalah sejumlah dana yang dipersiapkan sebagai antisipasi atau dicadangkan dan digunakan ketika menghadapi keadaan darurat atau keadaan tidak terduga lainnya.
Memiliki dana darurat itu penting sekali, baik buat yang masih single, baru menikah maupun yang sudah memiliki anak. Karena dana darurat ini memiliki manfaat untuk:
Ilustrasi sakit (photo by Canva) |
- Saat sakit dan membutuhkan biaya berobat.
- Saat kehilangan pekerjaan dan memerlukan dana untuk kehidupan.
- Perbaikan rumah atau kendaraan yang memerlukan dana tidak sedikit.
- Terhindar dari utang, saat menghadapi kondisi tak terduga.
- Lebih tenang dan keuangan lebih aman, termasuk tabungan dan investasi.
Dengan memiliki dana darurat ini, kehidupan saya memang jauh lebih tenang, apalagi di masa pandemi. Sebelum pandemi datang, banyak sekali pekerjaan yang saya lakukan, dari mulai mengurus resto, keuangan laundry, keuangan toko, hingga admin sosial media. Bukan hanya satu tempat, tapi bisa 6 tempat sekaligus, karena saya seorang freelancer. Dengan penghasilan yang dimiliki, tentunya jauh lebih tenang tinggal dan hidup di kota besar seperti Jakarta. Semua pengeluaran aman terkendali, tidak pernah punya cicilan lagi, biaya anak dan semua kebutuhan juga aman.
Terus, bagaimana setelah pandemi?
Hemmmm, sama seperti yang lainnya. Saya terdampak pandemi, terutama dalam hal pekerjaan dan usaha yang dijalankan. Usaha WO terpaksa berhenti untuk sementara waktu, saya juga khawatir kalau ketemu banyak orang. Bersyukur banget sampai detik ini masih memiliki pekerjaan untuk bisa bertahan hidup, biarpun sekarang hanya di 2 tempat saja, setidaknya keuangan rumah tangga aman, termasuk investasi, tabungan hari tua dan tabungan anak. Karena kalau ada kebutuhan tak terduga, terutama pas saya hamil seperti sekarang, ada dana darurat yang sangat membantu sekali.
Selama pandemi pengeluaran itu tetap ada, hanya berkurang di beberapa pos pengeluaran saja, misal biaya transportasi dan gaya hidup. Kan lebih banyak di rumah saja. Semua tergantung diri masing-masing dalam berhemat, dan sebijak apa dalam menggunakan uang.
Terus kira-kira idealnya berapa ya buat dana darurat ini?
- Untuk yang masih single, idealnya dana darurat itu 3 kali pengeluaran rutin.
- Untuk yang sudah menikah, dana darurat itu 4-6 kali pengeluaran rutin.
- Untuk yang sudah menikah dengan 2 anak, dana darurat itu 6-9 pengeluaran rutin.
- Untuk yang sudah menikah dengan anak lebih dari 2, dana darurat 12 kali pengeluaran rutin.
Bagaimana di masa pandemi, berapakah dana darurat yang harus disiapkan? Membaca sebuah artikel di money.mompas.com, dimana isinya menyebutkan bahwa menurut Prita Hapsari Ghozie, besarnya ideal dana darurat saat pandemi adalah setara dengan 12 kali pengeluaran rutin.
Memiliki dana darurat buatku sangat menolong sekali. Apalagi saya tidak mau, kalau uang yang sudah dipersiapkan untuk anak dan hari tua terganggu, karena semua sudah direncanakan. Jadi pas dalam keadaan darurat dan perlu dana tak terduga, dana darurat ini bisa digunakan. Tujuan memiliki dana darurat ini tentu saja untuk mengamankan keuangan. Kalau merasa sekarang aman-aman saja, pastilah suatu hari nanti membutuhkan. Jadi dana darurat ini bisa dipersiapkan sejak dini, untuk berjaga-jaga dari hal yang tidak terduga.
Mempersiapkan dana darurat supaya tenang di masa pandemi
Ilustrasi mempersiapkan dana darurat (sumber photo by Canva) |
Jadi bisa dihitung nih 4.000.000 x 9= 36.000.000. Kalau disiapkan sekaliguskan ga mungkin ya, jadi untuk mengumpulkan dana darurat ini saya rutin menyimpan 10-15% dari pendapatan per bulan saya untuk dana darurat.
Terus bagaimana mempersiapkan dana darurat?
Sesuai yang saya alami selama ini, semua tergantung niat kita dulu nih. Bisa ga konsisten. Berikut adalah cara mempersiapkan dana darurat yang sudah saya lakukan.
- Siapkan tabungan khusus, jadi terpisah dari tabungan anak dan tabungan hari tua saya, supaya dana ini aman untuk digunakan dalam keadaan darurat.
- Alokasikan dana secara konsisten. Jadi usahakan setiap bulan konsisten menyiapkan dana dari pendapatan bulanan. Seperti yang saya bilang di atas, biasanya saya siapkan 10-15%. Kalau waktu ada cicilan saya biasanya setorkan ke tabungan itu 10%, tapi semenjak ga ada cicilan bisa 15% setiap bulan.
- Buat target dalam mengumpulkan dana darurat. Jadi kita bisa tahu jelas nih, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan dana darurat. Misal dalam jangka waktu 4 atau 5 tahun harus terkumpul. Kalau dalam jangka waktu tersebut belum terpakai juga, keuangan bisa aman. Biasanya saya simpan saja. Malah di tahun ke 7 ini, dana darurat baru saya gunakan.
- Dana darurat digunakan sesuai porsinya, misal dalam kondisi sakit atau untuk biaya pendidikan yang sangat mendesak sekali. Jangan sampai kebutuhan ga urgent malah digunakan. Itu harus dihindari ya.
- Cari penghasilan tambahan, ini yang saya lakukan supaya dana darurat cepat terkumpul, ya cari tambahan. Untuknya suka dapat job ngeblog juga, jadi dari hasil ngeblog itu saya sisihkan juga buat dana darurat.
Dulu saya tidak pernah terpikirkan tentang dana darurat ini, malah banyak belanjanya. Tapi setelah banyak mengalami kejadian tidak mengenakkan dan sampai harus pinjam uang. Dari situlah mulai mengubah pola pikir untuk bisa selalu mengatur keuangan sebaik mungkin, hingga menggunakan pendapatan sebijak mungkin.
Alhamdulillah, keinginan belanja bisa terkontrol dengan baik. Memilih menutup mata dan telinga, saat memiliki keinginan belanja seperti orang lain. Diajak nongkrong di mall saja selalu berpikir beberapa kali hehe. Kalau pengen travelling dan belanja sesuatu karena dibutuhkan, ya sudah nabung dulu.
Nah, kalau teman-teman sendiri, bagaimana nih mempersiapkan dana darurat? Atau sudah punyakah dana darurat, terutama di masa pandemi?
Sumber tentang ideal dana darurat di masa pandemi: https://money.kompas.com/read/2021/02/05/183000726/berapa-idealnya-dana-darurat-saat-pandemi-begini-cara-hitungnya?page=all
Dana darurat ini sangat amat membantu aku di awal pandemi ini terjadi, which is tahun lalu ya, cukup membantu di bulan bulan pertama pandemi. dan sekarang lagi nabung ulang deh buat dana darurat
BalasHapusSalah satu berkah terselubung pandemi ini, mayoritas dari sadar pentingnya dana darurat.
BalasHapusJadinya, financial planning makin tertata dan tereksekusi dgn baik.
belanja utk hal2 yg penting saja.
Berarti seperti saya yang sudah punya anak lebih dari 2, harus punya cadangan dana setidaknya untuk hidup setahun, ya
BalasHapusBener, nih di saat pandemi seperti ini akan banyak hal tak terduga yang terjadi pastinya kita harus planner sebelum itu misalnya menyediakan dana darurat.
BalasHapusPenting banget dana cadangan nih. Untuk keperluan mendadak biasanya. Kalo di keluarga biasanya memang dibiasakan untuk nabung sih. Kalopun investasi biasanya ke barang-barang yg memang kami siap untuk menjualnya kl sewaktu-waktu memang harus dijual.
BalasHapusDana darurat, atau mungkin dana cadangan ya. Dalam ilmu keuangan ada namanya biaya tak terduga. Iya, cukup penting mengatur keuangan dan melakukan efesiensi biaya sebaik mungkin. Jadi dalam hidup seperti begitu, mengeluarkan biaya yg penting saja, bahkan dlm agama juga kita dilarang boros. Jadi memang kita harus menyisipkan sebagian pendapatan utk jaga-jaga atau mungkin yg disebut biaya darurat.
BalasHapusSepakat banget nih tentang pentingnya dana darurat. Memang terasa banget di masa pandemi ini. Pendapat ngga seperti dulu tapi pengeluarannya tetap bahkan kadang nambah karena harus beli suplemen. Semoga generasi Z dan Alpha nantinya bisa lebih matang merencanakan keuangan.
BalasHapusSaya masih belajar untuk persiapan dana darurat, Mbak. terima kasih nih artikelnya bermanfaat banget.
BalasHapuspenting banget dana darurat buatku, ini juga masih ngumpulin sesuai target dan yang penting konsisten. awalnya konsisten terasa sulit banget, lama lama kudu dibiasakan
BalasHapusMeski masih kesulitan menyisihkan untuk dana darurat, alhamdulillah sudah punya. Ada tabungan khusus untuk dana ini dan memang tidak diutak-utik kecuali sangat butuh
BalasHapusOh, jadi aku juga harus persiapan 9xkebutuhan nih, secara anakku juga dua. Makasih Teh Lis, sekarang kayaknya mulai mempersiapkan dana darurat juga lah.
BalasHapusSaya semakin belajar tentang pentingnya mengontrol keuangan memang di saat pandemi. Semakin berasa kalau dana darurat penting.
BalasHapusDana darurat ini mengingatkanku akan film kartun "Up" yaa, kak Lis.
BalasHapusJadi menabung sedikit demi sedikit untuk mencapai sebuah goals, namun kenyataannya uang itu bisa malah jadi danan darurat.
Pentingnya finansial literasi agar lebih banyak menabung dan tidak terlalu sering mengeluarkan hal-hal kecil yang hanya lapar mata.
Supaya lebih aman ya punya dana darurat untuk mempersiapkan segala kemungkinan yang gak diinginkan. Menutup mana dan telinga memang sesekali wajib nih biar ga tergoda ya apalagi harus mengorbankan dana darurat
BalasHapusPunya mbak, buatku dana darurat itu penting
BalasHapussalah satu cara dalam mengelola keuangan keluarga
dana darurat hanya dipakai saat benar benar dibutuhkan
Baik atas ulasannya, tapi saya belum paham, itu dana darurat disediakan sekali yah, dianggarkan begitu, lalu dicicil berapa lama sampai terpenuhi kah. semoga kita berlimpah rejeki buat keluarga dan berbagi yah
BalasHapusBener sekali mbak, dana darurat penting banget. Aku pribadi belum nabung lagi buat dana darurat. Karena tabungan mau dipakai buat beli rumah. Wkkka. Tapi insya allah setelah bayar rumah mau nabung dana darurat lagi.
BalasHapusSelama pandemi ini keluarga saya juga lumayan terbantu dengan adanya simpanan dana darurat. Kala enggak udah gak tahu lagi mesti gimana. Cuma PRnya sekarang harus ngumpulin lagi biar punya pegangan lagi untuk ke depannya. Emang kalau disisihin sekaligus terasa berat.Tapi kalau bertahap ternyata bisa juga.
BalasHapussama mbak, aku juga menyiapkan dana darurat yang aku dapatkan dari saat aku gajian dan aku saving
BalasHapusMba Liiiss, makasih loh remindernya. kadang kalau inget harus siapin dana a b c suka lupa sama si dana darurat. padahal ini juga penting ya.
BalasHapusbener deh kalau ada jelas targetnya di awal, jd bisa ngurangin belanja ga penting yaa
Betul banget nih masa pandemi yang penghasilan tidak menentu butuh banget dana darurat yang siap diambil kapan saja. Apalagi lama banget nih pandemi ini
BalasHapusSelama ini saya hanya mempersiapkan dana darurat untuk biaya pendidikan anak. Sebenarnya untuk semua itu sih. Ya dana kesehatan, dana pendidikan, dana untuk perbaikan atau perawatan rumah dan kendaraan, tetapi gitu deh. Ujung-ujungnya terkuras untuk dana pendidikan anak.
BalasHapusBerarti harus lebih giat nih untuk menabung lagi.
Iya banget nih, kerasa pisan di masa pandemi ini pentingnya dana darurat. Dulu suka songong, buat apa dana darurat, toh ada tabungan. Lha begitu pandemi kerasa deh. Apalagi tiba-tiba kena kopid sekeluarga. Bengkak deh budget kebutuhan sehari-hari. Bahkan hampir 5x lipat. Karena kudu beli segala sesuatu secara online termasuk makan sehari2. Kapok deh songong. Kudu mulai nyisiihkan dana darurat. Keadaan udah unpredictable.
BalasHapusdana daurat biasanya saya simpan di casing smartphone..sekian lembar hehehe
BalasHapusDana cadangan itu perlu banget ya, apalagi kalau sakit atau untuk pendidikan anak dan aku pun menyiapkan dana tabungan nih
BalasHapusSepakat Mbak
BalasHapusSekarang saya nabung lagi buat dana darurat supaya tetap aman di saat kondisi genting sekalipun
Semoga semua cepat berlalu dan bisa stabil lagi keuangan
sejak punya anak kedua makin getol alokasikan untuk dana darurat nih. kalo gak gitu kan takutnya ada apa2 di masa depan. mana jaman sekarang semua gak bs ditebak gitu
BalasHapus