[Dunia Anak] Hamil di masa pandemi itu memang menjadi sebuah tantangan tersendiri, karena kalau sampai tertular memang berbahaya untuk kondisi Ibu dan janin. Apalagi banyak kasus juga yang sudah terjadi. Maka dari itu, menjaga kehamilan di masa pandemi sangat penting sekali. Dan jangan lupa akan pentingnya asupan nutrisi yang tepat, supaya Ibu dan janin juga sehat. Nutrisi di 1000 hari pertama kehidupan sangat penting sebagai investasi kesehatan anak di masa depan. Inilah perjalanan kehamilan di masa pandemi yang penuh tantangan.
Hamil dengan kondisi anemia
Tak pernah menyangka, rezeki terindah dari Allah SWT akan hadir secepat itu setelah mengalami keguguran. Hari Jumat di bulan Februari sehabis shalat subuh, saya dan keluarga dikejutkan dengan hasil tespek positif. Memang sengaja melakukan tes sebelum pergi ke Mesjid untuk salat subuh, karena sudah telat 5 hari. Saya pikir paling telat karena kecapean. Ternyata hasilnya positif. Beberapa hari itu perut memang terasa tidak nyaman, apalagi di area payudara yang terasa sakit.
Saat itu, saya dan suami tidak terlalu berharap banyak, karena kami trauma dengan sebelumnya. Jadi, semua dipasrahkan kepada Allah SWT. Keesokkan harinya, saya dibawa suami ke dokter kandungan, dan benar saja saya sedang hamil 5 minggu dan masih berupa kantung kehamilan. Beberapa minggu kemudian, sepulang dari Jakarta saya sakit flu batuk berat, dari situ udah ketakutan kena Covid 19. Apalagi sebelumnya saya sempat kelelahan, karena saat pulang ke Madiun terhalang banjir, jadi harus ke Bandung dulu untuk naik kereta.
Alhamdulillah setelah melakukan tes PCR, hasilnya negatif. Barulah saya kembali melakukan pemeriksaan dengan melakukan USG Transvaginal tepatnya di usia kandungan 7 mingguan. Dan Alhamdulillah kali ini ada janinya dan sangat terharu sekali setelah mendengar detak jantungnya. Suami dan anak-anak begitu bahagia. Karena saya bilang punya anemia, jadi dari situ saya mulai melakukan serangkaian tes. Apalagi dengan riwayat sebelumnya, jadi harus ekstra hati-hati dalam menjaga kehamilan di masa pandemi.
Hamil dengan kondisi anemia itu tidak boleh dianggap sepele, karena bisa meningkatkan risiko kelahiran bayi dengan berat badan yang rendah, hingga memiliki risiko yang fatal apabila terjadi pendarahan saat persalinan. Seperti kelahiran anak kedua saya yang lahir di usia 35 minggu dengan berat badan 2.1 kg. Akibatnya bayi harus mendapatkan perawatan ekstra. Maka dari itu, saya tidak mau hal buruk terulang kembali, maka saya memilih untuk mengikuti anjuran dokter. Setelah melakukan pemeriksaan, banyak sekali catatan yang diberikan dokter kandungan, supaya kehamilan saya tetap sehat, biarpun dalam kondisi anemia. Tentunya tetap bugar juga di masa pandemi. Adapun beberapa hal yang dilakukan, seperti:
- Konsumsi suplemen yang sudah diresepkan dokter, dari mulai suplemen zat besi, asam folat, Vitamin B12 dan lainnya.
- Istirahat dan tidak banyak bergadang.
- Rutin kontrol kandungan, supaya tahu kondisi kesehatan janin dalam kandungan.
- Perhatikan asupan nutrisi yang tepat.
Untuk asupan nutrisi selama kehamilan ini, selain suplemen yang diresepkan dokter, saya juga sangat memperhatikan makanan yang dikonsumsi. Udah ga pernah tuh jajan cireng lagi, atau bahkan makan sate dan ayam bakar, karena ingin janin tumbuh dengan sehat. Adapun makanan yang saya konsumsi, mulai dari:
- Konsumsi makanan yang kaya zat besi dan asam folat, dari mulai sayuran (bayam, brokoli, wortel hingga lobak), kacang-kacangan, biji-bijian, serta tidak lupa pisang dan alpukat.
- Konsumsi buah-buahan yang mengandung Vitamin C seperti jambu biji, jeruk, kiwi, mangga hingga sirsak. Karena ini buah yang saya suka.
- Minum susu kehamilan, yoghurt, dan air putih.
- Untuk cemilan saya lebih memilih konsumsi buah dan roti gandum juga.
Dengan asupan nutrisi yang tepat di masa kehamilan, badan selalu sehat dan bugar. Alhamdulillah juga, pertumbuhan dan perkembangan janin setiap bulannya semakin baik. Cemas pasti ada, makanya saya selalu usahakan untuk tidak jajan sembarangan lagi seperti sebelumnya, demi kesehatan saya sendiri dan juga janin dalam kandungan. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang.
Menjaga kehamilan di masa pandemi
Hamil di masa pandemi itu memang berat banget, apalagi semakin banyak kasus ibu hamil yang positif, teman saya sendiri banyak yang kena. Sangat bersyukur sekali, saat semua orang tahu hamil, atasan saya menyuruh untuk tidak ke Jakarta dulu, dan mengerjakan semua laporan secara online, demi mencegah tertular Covid-19 di perjalanan. Karena sudah tahu juga bahayanya kalau ibu hamil sampai tertular. Jadi, dari bulan Maret hingga sekarang ini saya memilih tidak melakukan perjalanan kemanapun. Ingin pulang ke kampung halaman saja saat lebaran saya tunda, sampai kondisi benar-benar membaik.
Apalagi suami tidak mau sampai terjadi sesuatu sama istri dan anak dalam kandungan. Bahkan di rumah saja prokes ketat banget. Mengingat suami masih work from office, dan saat itu sering ketemu banyak orang, jadi setiap 2 minggu sekali tes rapid antigen, dan sebulan sekali melakukan tes PCR. Tentu saja ini membuat tenang saya yang sedang hamil. Anak-anak saja kalau pengen main, ya depan rumah saja. Apalagi sekolah juga masih online.
Menjaga kehamilan di masa pandemi ini memang tidak mudah, banyak sekali yang hrus diperhatikan. Ada beberapa hal yang saya lakukan, mulai dari:
1. Bahagia
Dengan hati yang bahagia, membuat imun tubuh juga semakin kuat. Selama hamil ini saya berusaha tetap bahagia, berpikir positif dan lebih banyak mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan begini kandungan bisa terjaga dengan baik. Memang sempat drop ketika banyak berita dan informasi akan kenaikan angka Covid-19, dan semakin banyak kasus yang meninggal. Membuat hati dan perasaan semakin campur aduk. Tapi kembali ingat dengan kondisi kehamilan yang tidak boleh stres, saya memutuskan rehat dari sosial media menjadi salah satu cara untuk membuat pikiran selalu tenang dan bahagia.
2. Tetap bergerak di rumah
Supaya tubuh Ibu hamil hamil selalu sehat, tentu saja saya harus tetap aktif bergerak di rumah. Mulai dari mengerjakan pekerjaan rumah, tentu saja yang ringan-ringan, menyalurkan hobi memasak dan olahraga di rumah min 30 menit. Saya memilih untuk melakukan prenatal yoga untuk menjaga kebugaran tubuh. Kalau pagi selalu mengusahakan jalan kaki di depan rumah. Untungnya punya halaman luas, jadi tinggal bolak balik saja depan rumah.
3. Konsumsi makanan bergizi
Setelah tahu hamil, hal pertama yang saya lakukan supaya selalu sehat tentu saja memperhatikan makanan yang dikonsumsi. Kalau biasanya jajan baso terus, kali ini harus bisa membatasi. Tidak ada gorengan, tidak ada makanan yang dibakar, dan mengurangi konsumsi santan. Jadi, selama hamil itu makanan lebih banyak sayur, buah dan diolah dengan cara rebus atau kukus.
4. Minum air putih dan susu
Selama hamil tidak mau sampai kekurangan cairan, apalagi di masa pandemi. Kalau imun ibu hamil tidak kuat, bahaya juga sampai terpapar virus. Maka dari itu, dari mulai asupan makanan yang diperhatikan, minum air putih juga tidak boleh malas. Setiap hari saya memilih menyiapakn 2 liter air, kebetulan punya botol literan, jadi ga takut kekurangan cairan, itu air dalam botol harus habis. Selain minum air putih, saya juga konsumsi susu kehamilan, kan pengen hamil tetap sehat juga.
5. Memperhatikan asupan nutrisi yang tepat
Ibu hamil penting banget memperhatikan asupan nutrisi yang tepat, apalagi di masa pandemi, supaya ibu dan janin juga selalu sehat. Apalagi nutrisi itu faktor penentu kesehatan dan dari Ibu dan janin di dalam kandungan. Yang paling ditakutkan oleh saya kalau asupan nutrisi kurang adalah gangguan pada janin saat lahir nanti.
Selama hamil itu dokter selalu mengingatkan saya untuk konsumsi makanan yang memiliki kandungan nutrisi seperti Asam Folat, Karbohidrat, Protein, Zat Besi, Kalsium, Lemak, hingga Vitamin dan Serat. Apalagi Asap Folat itu sangat penting. Jadi ingat dari hamil anak pertama hingga yang ketiga ini, sangat penting memperhatikan asupan Asam Folat karena mencegah bayi lahir mengalami cacat. Paling suka kalau lagi hamil, eh musim alpukat, karena buat yang satu ini juga mengandung asam folat.
Selain 5 hal di atas, selama hamil ini memang ga pernah terlewatkan untuk konsumsi suplemen yang diresepkan dokter. Dan tetap rutin periksa ke dokter kandungan setiap bulan. Alhamdulillah banget bisa melewati 9 bulan dengan lancar. Sempat deg-degan terkena radang lagi seperti kehamilan pertama dan kedua yang mengakibatkan saya harus di rawat. Tapi di kehamilan ketiga ini semua berjalan lancar hingga hari kelahiran.
Selama pandemi, saya sendiri ga pernah keluar rumah. Keluar rumah kalau memang mau periksa ke dokter, jadi demi keamanan tetap diam di rumah. Sempat merasa bosan, tapi ingat kondisi kehamilan lagi. Saat keluar rumah tetap perhatikan protokol kesehatan juga.
Buat yang sedang hamil di masa pandemi tetap jaga kesehatan ya dan jangan lupa perhatikan asupan nutrisi supaya Ibu dan janin tetap sehat.
Hemm udah besar perutnya, selamat dan semangat, ya, Mbak. Bener banget untuk bumil ini gak boleh galau dan harus makan-makanan yang bergizi untuk kesehatan si kecil.
BalasHapusWah kehamilan di masa pandemi itu sangat berat yach. Selain menjaga kesehatan janin, ibu juga jaga dari covid. Untunglah nutrisi yang bagus membantu untuk tidak terpapar Covid. Selamat teh Lies atas kelahiran anaknya.
BalasHapustepuk tangan sama para bumil di masa pandemi ini :) luar biasa ya jaganya pasti lebih ekstra. Mulai dari sehat fisik dan mental, semoga lancar sampai persalinan :)
BalasHapusbagus banget tulisannya, teh Lis
BalasHapusbanyak yang menyepelekan "bahagia" sewaktu mengandung bayinya
sementara mempersiapkan kelahiran kan gak sekadar makan dan minum dengan cukup
Wah lengkap sekali Teh tipsnya. Dan hamil semasa pandemi memang harus bahagia selalu ya teh, agar minim stress dan tumbuh kembang si utun optimal.
BalasHapusSekali lagi selamat untuk kelahiran dede lucunya ya ❤️
MasyaAllah, perjuangan banget ya hamil di kala pandemi ini, semoga bumil2 yang ada dilancarkan lahirannya. Sahabatku juga sedang hamil besar saat ini.
BalasHapusAlhamdulillah bisa melewati 9 bulannya dgn lancar ya teh. Ya memang ektra hati2 banget kalo lgi hamil masa2 seperti ini ya teh.. Seperti saat ini kita dan anggota keluarga juga harus saling prokes banget buat menjaga satu sama lainnya...
BalasHapusHamil di masa pandemi begini memang jadi tantangan sendiri ya Teh. Harus extra jaga meskioun sudah anak kedua atau ketiga. Alhamdulillah bisa lahiran lancar dan bayinya sehat.
BalasHapusBeneran bukan sekedar nutrisi yang terpenuhi, mental seorang ibu yang sedang hamil itu harus kuat dan bahagia, karena sangat berpengaruh pada kondisi janin dan masa depan anaknya. Suami dan keluarga harus mendukung ya..
BalasHapusSeperti pengalaman temen daku, dia katanya juga begitu.
BalasHapusSesuatu hamilnya di tengah pandemi, belum lagi pas dianya juga sakit😢
Masya Allah Barakallah teh Lis. Aku di masa akhir kehamilan sempat anemia juga, Alhamdulillah bayi lahir normal, BB normal juga...
BalasHapusHamil di kala pandemi memang sepertinya lebih challenging. Dukungan orang terdekat perlu banget, dan harus tetap happy juga bumilnyaa
Selamat Teh Liswanti. Moga janinnya sehat dan melahirkan nanti lancar yah. Setuju banget bumil harus bahagia dan konsumsi nutrisi yang baik. Biar sehat terus. Salam buat adeknya yah
BalasHapussemoga lancar sampai lahiran yaa kak, apalagi masa pandemi bener2 penuh resiko. Gemeshh banget baby bump nya
BalasHapusTehhhh, ikut bahagia atas kehadiran dede bayi yaaa. Dedenya sehat-sehat, jadi anak yang baik, pun orang tuanya juga begitu, sehat-sehat dan bisa menjadi panutan yang sangat baik untuk dedenya. Aminnn
BalasHapusTips-tipsnya ditampung dulu sama anak gadis ini. Doain segera dilamar. Wkwkkw