[Dunia Anak] Catatan mudik. Biarpun lebaran 2022 sudah lewat, tapi pengen berbagi cerita saja dari perjalanan mudik di bulan April - Mei kemarin. Karena ini mudik perdana setelah 2 tahun tidak bisa pulang kampung. Mudik kemarin juga menjadi perjalanan perdana anak ke 3 bertemu nenek dan paman-pamannya. Bawa bayi mudik, rewel tidak? Ada 5 tips mudik bersama bayi naik kereta api supaya tetap nyaman.
Mudik perdana bersama anak dan bayi
Setelah 2 tahun akhirnya bisa juga loh bertemu keluarga besar di Garut. Saya bisa menikmati ramadan dan idul fitri bersama keluarga. Senang? Tentu saja, karena sejak 2020 saya tidak bisa menikmati lebaran bersama keluarga, karena Covid-19. Bersyukur banget lebaran 2022 kemarin sudah diperbolehkan melakukan mudik.
Perjalanan mudik tahun 2022 ini memang bermodal nekad, kenapa? Karena saat itu suami tidak bisa mengantar, mengingat pekerjaannya sedang banyak banget. Jadi dikasih pilihan tuh, mau mudiknya nunggu akhir bulan (1 hari sebelum lebaran) atau pulang duluan. Saat itu saya memilih pulang duluan, karena kalau pulangnya H-1, artinya saya hanya bisa mudik sebentar saja, karena tanggal 9 Mei anak-anak sudah masuk sekolah.
Stasiun Madiun |
Saya dan anak-anak melakukan perjalanan mudik di tanggal 17 April 2022, mendahului yang lain gitu supaya tidak penuh juga 😁😁, kan namanya juga bawa bayi, supaya nyaman dan aman. Biarpun anak pertama dan kedua terpaksa izin tidak masuk sekolah, untunglah mereka diizinkan. Terima kasih Ibu Bapak Guru.
Yang jadi perhatian saya saat mudik naik Kereta Api Indonesia adalah ke bayi yang memang baru pertama kali melakukan perjalanan jauh setelah kelahirannya. Kalau kakak-kakaknya sudah besar, jadi ga bakal rewel di perjalanan, berbeda dengan bayi 7 bulan. Jauh-jauh hari udah ngebayangin tuh, gimana kalau anak nangis terus? Mana lagi puasa juga, kebayang gitu lelahnya. Jujur sebelum berangkat tuh galau banget.
Untungnya suami tuh selalu menyakinkan saya, bahwa anak bayi akan anteng dan tenang selama perjalanan 6 jam. Jadi banyak banget persiapannya sebelum melakukan perjalanan jauh.
Tips mudik bersama bayi naik Kereta Api
Satu hal yang saya khawatirkan saat memutuskan mudik bersama bayi adalah rasa tidak nyaman selama perjalanan, sehingga menjadikannya lebih rewel, biarpun dari lahir anak bungsu saya termasuk paling anteng, ga pernah nangis. Tapi, kan berbeda ya, namanya juga melakukan perjalanan jauh. Yang bikin saya tenang, karena ada kakak-kakaknya yang sudah dekat sama anak bungsu, sehingga selama 6 perjalanan bisa diajak main dan gantian menjaga.
Sebelum melakukan 6 perjalanan mudik ke kampung halaman di Garut Jawa Barat, ada beberapa hal yang saya lakukan, supaya bayi lebih nyaman. Berikut ini ada 5 tips mudik bersama bayi naik kereta api:
1. Periksa kondisi kesehatan anak sebelum berangkat
Sebelum melakukan perjalanan jauh, yang pertama saya lakukan adalah membawa bayi untuk periksa kesehatannya terlebih dahulu ke dokter anak yang biasa memantau kesehatannya. Karena pandemi juga belum sepenuhnya hilang, tentu butuh persiapan, salah satunya dengan kondisi fisik bayi yang sehat selama perjalanan.
2. Membeli tiket lebih awal atau 30 hari sebelum berangkat
Semenjak pandemi, membeli tiket kereta api itu bisa 30 hari sebelumnya, begitupun menjelang lebaran kemarin. Saya membeli tiket lebih awal yakni di tanggal 17 April 2022. Alasannya supaya anak lebih nyaman dalam perjalanan, karena di kereta tidak terlalu penuh dan stasiun juga tidak terlalu ramai. Dengan berangkat lebih awal, saya lebih tenang saat memilih tempat duduk untuk anak-anak juga.
3. Pilih tempat duduk yang nyaman dan jam keberangkatan sesuai jam tidur anak
Supaya 6 jam perjalanan menggunakan kereta api lebih nyaman, salah satunya adalah dengan memilih tempat duduk yang nyaman seperti dekat jendela. Sehingga bayi bisa melihat pemandangan juga. Selain itu, saya memilih jam keberangkatan di pagi hari untuk keamanan saat sampai di kota tujuan, Garut Jawa Barat. Apalagi pagi hari sudah jam rutin anak untuk tidur, sehingga perjalanan lebih tenang.
4. Bawa Mainan dan makanan kesukaannya
Persiapan yang saya lakukan sebelum berangkat adalah menyiapkan cemilan dan makanannya supaya tidak rewel di perjalanan. Selain itu, mainan favoritnya juga tidak boleh ketinggalan.
5. Kasih tahu anak bahwa akan melakukan perjalanan naik kereta api
Biarpun bayi belum paham saat diajak bepergian jauh. Tapi, saya tetap kasih tahu bahwa akan melakukan perjalanan naik kereta selama 6 jam. Itu saya lakukan sebelum keberangkatan, hingga satu hari sebelumnya. Saya selalu bisikkan pada anak supaya selama perjalanan tetap tenang, anteng main dan tidur yang nyenyak, sehingga saat bangun sudah ada di kampung halaman Ibu dan Ayahnya.
Ternyata itu ampuh, padahal selama menunggu di Stasiun, anak saya bangun dan tidak mau lepas dari Ayahnya. Tapi, saat naik kereta api, dia langsung tidur dengan nyenyak, dan sempat bangun sebentar sampai terlihat bingung. Mungkin tempatnya terasa asing buat dia. Setelah main sebentar dengan kakaknya, bayi saya kembali tidur dengan tenang hingga Stasiun Tasikmalaya. Karena perjalanan ke Stasiun Cipeundeuy juga tidak jauh lagi, jadi bayi lebih banyak main bersama kakak-kakaknya.
Stasiun Cipeundeuy saat siang dan malam (arus balik) |
Yang perlu diperhatikan saat memutuskan membawa bayi dan anak-anak naik kereta api adalah tidak membawa banyak barang, supaya lebih aman dan nyaman. Saat pulang ke kampung halaman, saya hanya membawa 2 koper, 1 tas laptop dan tas kecil untuk menyimpan barang berharga. Supaya lebih tenang naik kereta, saya memilih menggunakan jasa porter untuk memudahkan membawa barang ke dalam kereta.
Begitulah perjalanan mudik perdana anak bungsu, Alhamdulillah selama perjalanan mudik dan arus balik kemarin, dia tidak pernah rewel dan selalu tenang. Next diajak travelling bisa dong ya 😍😍.
Biasanya mudik sama bayi yang jadi kebimbangan sendiri, takut diajak ke mana-mana malah bikin dia sakit. Apalagi naik kereta dan jauh dalam perjalanan pasti kesulitan sendiri. Terima kasih tipsnya!
BalasHapus