Pengalaman saat anak sakit
Saat diberitakan banyak anak-anak yang terkena gagal ginjal akut, membuat saya panik. Mana covid saja belum selesai, ada lagi kasus yang membuat para orangtua khawatir.
Apalagi dari hasil investigasi, bahwa penyebabnya adalah obat sirop tercemar bahan pelarut Ethylene Glycol. Sehingga masyarakat diminta untuk tidak memberikan obat sirop kepada anak. Bahkan penjualannya untuk sementara dihentikan sampai hasil pemeriksaan selesai dan dinyatakan aman.
Saya termasuk salah satu Ibu yang sangat khawatir dengan pemberitaan ini, karena saat pemberitaan ini muncul, anak saya sedang sakit semuanya dan mengkonsumsi obat sirop.
Saat anak ketiga di rawat karena demam tinggi (dokumen pribadi) |
Saat itu, anak pertama dan kedua saya demam, flu dan batuk. Sedangkan anak ketiga saya yang masih bayi sedang tumbuh gigi, jadi badannya juga panas. Biasanya saya berikan obat sirop demam yang sering diresepkan dokter, sehari dua hari sudah sembuh.
Bahkan saya pernah mengalami kepanikan, ketika anak bayi saya yang usianya baru 1 tahun harus dilarikan ke rumah sakit, karena tidak sadarkan diri, setelah 5 hari demam. Saya takut terkena penyakit yang ramai di beritakan. Tapi setelah melakukan rangkaian tes, hasilnya anak terkena ISPA. Setidaknya saya sedikit lega, sehingga bisa fokus dengan perawatan anak, supaya demamnya cepat turun.
Saat anak harus rawat inap, jujur saja saya masih setengah hati memberikan obat sirup. Karena munculnya kasus GGAPA ini di bulan Oktober, saya tidak berani memberikan obat sirop pada anak-anak. Jadi selama sakit, saya menggunakan cara-cara tradisional, dari mulai memberikan air kelapa hijau pada anak yang sudah besar. Sedangkan ke bayi saya banyakin minum ASI dan mengkompresnya. Ternyata untuk penyembuhan cukup lama juga.
Saat di berita mucul beberapa merek obat yang terbukti tercemar bahan berbahaya, lumayan tenang, karena bayi saya tidak mengkonsusmi mobat tersebut. Tapi obat yang sering dikonsumi belum juga muncul hasilnya, jadi lumayan tidak tenang juga. Apalagi ada stock di kotak P3K. Tentu saja saya tidak berani memberikan ke bayi saat sakit. Sedangkan kalau minum obat puyer, bayi saya tidak mau, pasti akan dimuntahkan lagi.
Setelah hasil pengumuman obat sirup aman dikonsumsi anak, tentu saya tenang. Kalau anak demam, karena tumbuh gigi, bisa memberikan obat sirup yang sering diresepkan dokter.
Dialog Interaktif kesehatan Sirop Obat Aman
Seremoni Sirop Obat Aman (Sumber: GPFI) |
Kasus GGAPA ini sangat meresahkan sekali, terutama para Ibu yang memiliki anak-anak, yang kalau sakit suka memberikan obat sirup. Karena anak-anak itu lebih suka minum obat sirup ketimbang obat puyer.
Semenjak kasus GGAPA yang disebabkan tercemarnya sirop obat diumumkan pada Oktober 2022, investigasi dan evaluasi ulang dilakukan secara menyeluruh. Sehingga bisa ditemukan penyebab meningkatnya kasus GGAPA, karena adanya cemaran bahan pelarut Propilen Glikol (PG) / Propilen Etilen Glikol (PEG), yang digantikan dengan Etilen Glikol (EF) oleh oknum perusahaan supplier kimia.
Ulah dari oknum tersebut, banyak Ibu menangis dan selalu merasa khawatir. Ibu mana yang tidak patah hati ketika anaknya sakit, dan melihat anaknya harus ditusuk jarum infus. Sedih rasanya. Apalagi dalam kasus GGAPA ada yang meninggal dunia. Kehilangan itu sangat menyakitkan sekali.
Pada 21 Maret 2023 lalu, bertempat di Royal Kuningan Hotel, Jakarta, Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) bersama dengan Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) dan Pakar Farmakologi mengadakan Dialog Interaktif Kesehatan: Sirop Obat Aman untuk Anak, yang dihadiri banyak narasumber dan hadir juga Mona Ratuliu.
Dialog interaktif kesehatan ini diadakan bertujuan untuk:
- Memberikan informasi yang akurat, pasti dan terpercaya kepada para orangtua mengenai keamanan penggunakan obat sirop.
- Menginformasikan kepada masyarakat bahwa pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dan BPOM dan Kepolisian sudah melakukan proses yang menyeluruh untuk memastikan bahwa tidak ada lagi penyebab pencemaran pelarut obat sirop yang berpotensi menyebabkan Gagal Ginjal Anak Masal (GGAM).
- Meyakinkan masyarakat dan semua asosiasi media, bahwa obat sirop yang sudah diumumkan sebagai aman oleh BPOM memang sudah terbukti aman dan segera kembali digunakan sebagai obat paling bersahabat untuk anak dan bayi Indonesia.
Sebagai Ibu yang memiliki bayi, informasi ini sangat penting sekali. Supaya lebih waspada dan mana saja obat yang aman dan tidak untuk dikonsumsi anak. Dan baru tahu, ternyata kasus GGAPA sudah ada sejak lama.
Narasumber dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) (Sumber foto: GPFI) |
Seperti yang disampaikan dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) selaku Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia, mengatakan bahwa GGAPA sudah ada sejak lama, sehingga perlu investigasi mengenai penyebab GGAPA jika kasus yang terjadi hanya individual. Fakta sudah berbicara bahwa hasil verifikasi ulang produk sirop obat oleh BPOM per November 2022 lalu sudah aman, sehingga produk sirop obat yang sudah dirilis kembali oleh BPOM, bisa direseplan kembali oleh dokter dan bisa dikonsumsi masyarakat dengan tenang selama mengikuti aturan pakai.
Sehingga untuk para orangtua, kalau anaknya sakit, lebih baik periksa dulu ke dokter anak, jangan langsung beli obat tanpa ada resep. Karena dokter anak sudah tahum dosis aman untuk anak-anak sesuai usianya. Dan obat mana saja yang aman dikonsumsi.
Sebagai orangtua yang memiliki bayi dan anak-anak, tentu saja dalam membeli obat selama ini selalu bijak. Tidak pernah asal beli, kalau belum diresepkan oleh dokter.
Kasus gagal ginjal akut pada anak memang tidak bisa dianggap sepele lagi. Apalagi banyak daerah yang melaporkan kasus ini. Saya pernah baca artikel di kompas.com, bahwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan peningkatan kasus gagal ginjal akut misterius mencapai 304 kasus per tanggal 31 Oktober 2022.
Dimana dari jumlah kasus ini ada 46 kasus yang dirawat, meninggal 159 kasus atau 52%, dan yang sembuh 99 orang. Tapi, seiring waktu, kasus ini mengalami penurunan, banyak juga yang sembuh.
Menurut Dra. Tri Asti Isnariani, Apt, M. Pharm selaku Direktur Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor & Zat Adiktif (ONPPZA) dan Plt. Direktur Registrasi Obat, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia menjelaskan bahwa dalam penanganan kasus cemaran EG/DEG yang ditemukan dalam sirop obat sejak Oktober 2022, BPOM telah melakukan langkah-langkag antisipatif, seperti intensifikasi surveilans mutu produk, penelusuran dan pemeriksaan terhadap sarana produksi dan distribusi, hingga pemerian sanksi administratif, termasuk melakukan verifikasi pemastian mutu terhadap sirop obat yang beredar.
Selain itu, lanjut Dra. Tri Asti menjelaskan bahwa ada upaya-upaya penindakan juga terus dilakukan terhadap sarana produksi dan distribusi jika terdapat unsur pidana bidang kesehatan. Daftar sirop obat yang aman untuk dikonsumsi selama mengikuti aturan pakai, kini bisa dilihat di website/sosmed BPOM atau melalui kanal publikasi resmi BPOM lainnya. Masyarakat, pasien, fasilitas kesehatan dan dokter diminta untuk tidak khawatir dan ragu lagi.
Dengan adanya penjelasan ini, tentu saja sebagai masyarakat bisa lebih tenang, terutama para orangtua yang memiliki anak-anak dan bayi. Tentunya berbagai pihak terus bekerjasama untuk memastikan obat sirop aman dikonsumsi.
Apalagi lebih dari 30 tahun Industri Farmasi Nasional yang bekerja di bawah pengawasan regulator Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI telah menyediakan lebih dari 90% kebutuhan obat diproduksi oleh industri swasta nasional dan BUMN.
Penyebab Gagal Ginjal Akut Pada Anak
Ilustrasi Gagal Ginjal (Sumber: Canva) |
Dalam dialog kesehatan ini, jadi tahu, bahwa penyebab gagal ginjal akut pada anak bukan hanya dari obat sirop yang tercemar EG/DEG, tapi bisa dari penyebab lainnya. Jadi, Ibu bisa selalu waspada.
Seperti yang diungkapkan Prof. apt. I Ketut Adnyana, Msi., Ph.D selaku Guru Besar farmakologi – Farmasi Klinis, Institut Teknologi Bandung, menjelaskan bahwa kasus GGAPA pada tahun lalu terjadi karena adanya intoksikasi obat yang tercemar oleh EG/DEG yang melebihi ambang batas sehingga berdampak masal. Namun perlu diketahui bahwa GGAPA bisa disebabkan oleh berbagai faktor lainnya (multifactorial) seperti status kesehatan pasien (riwayat penyakit), alergi terhadap suatu bahan tertentu, infeksi (termasuk Covid-19), status nutrisi (dehidrasi), obat, makanan, logam berat, toksikan (EG/DEG dari berbagai sumber), dan lain sebagainya.
Jadi penyebab bukan hanya dari obat sirop yang dikonsumsi, tapi bisa dari hal lainnya. Maka dari itu, supaya anak terhindar dari GGAPA, sebagai orangtua bisa melakukan langkah pencegahan, seperti:
- Perhatikan asupan makanan pada anak. Jangan biarkan anak terlalu banyak konsumsi minuman manis, seperti minuman kemasan atau soda, karena tidak baik untuk kesehatan ginjal. Serta meningkatkan risiko diabetes.
- Perhatikan asupan cairan pada anak. Pastikan anak terpenuhi kebutuhan cairannya, karena air itu sangat penting sekali untuk fungsi ginjal. Dimana cairan itu bisa membantu untuk membuang limbah dan racun dalam tubuh melalui urine.
- Perhatikan berat badan anak supaya tetap ideal. Karena kalau sampai kelebihan berat badan bisa meningkatkan risiko penyakit yang berbahaya, seperti stroke dan gagal ginjal.
- Ajak anak untuk berolahraga, supaya tubuhnya selalu sehat dan bugar. Olahraga juga bisa menjaga kesehatan ginjal. Olahraga yang dilakukan untuk anak-anak bisa dengan jalan kaki, naik sepeda dan berenang.
- Periksa anak secara rutin ke dokter. Jangan pernah menunda untuk melakukan pemeriksaan, apalagi saat anak demam tinggi, lemas, susah buang air kecil, hingga nafsu makan menurun.
Saya sendiri, tidak pernah menunda untuk membawa anak periksa ke dokter, saat anak terlihat tidak sehat. Karena tidak pernah mau menyesal di kemudian hari. Demam baru sehari saja langsung saya bawa periksakan ke dokter anak. Apalagi saya trauma dengan demam. Ayah saya meninggal karena demam tinggi.
Ibu Bisa Tenang, Karena Sirop Obat Aman Dikonsumsi Anak
Anak saat minum obat demam (dokumen pribadi) |
Seperti yang diungkapkan Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia,
apt. Noffrendi Roestram, S.Si mengemukakan
pengalaman apoteker dalam menerima keluhan masyarakat yang kesulitan mendapatkan
akses sirop obat yang belum boleh beredar dan panjangnya proses mendapatkan
obat puyer, selama periode penarikan sementara sirop obat tahun lalu.
Namun, dengan tidak adanya lagi kasus GGAPA masal sejak dirilisnya produk sirop obat oleh BPOM bulan Desember tahun lalu, itu membuktikan keamanan produk tersebut. Dengan demikian pasien dan orangtua tidak perlu lagi khawatir dan dianjurkan untuk membeli sirop obat di Apotek resmi, baik yang berdasarkan resep dokter ataupun untuk pembelian obat bebas.
Sumber foto: GPFI |
Setelah melihat data obat-obat sirop aman yang sering digunakan, saya jadi lebih tenang untuk memberikan obat sirop lagi saat anak sakit. Yang penting para orangtua beli obat sirop sudah ada resep dari dokter, supaya sesuai dosis dan membuat kita lebih tenang.
Dari dialog interaktif kesehatan ini, Tirto Kusnadi selaku Ketua Umum GP Farmasi menutup dengan mengambil kesimpulan:
- Ada 2 faktor penyebab GGAPA. Yang pertama adalah GGAPA individu yang terjadi karena faktor medis individu tersebut dan yang kedua adalah gagal ginjal anak masal yang ditandai dengan terjadinya sejumlah besar kasus secara bersamaan, yang disebabkan karena terjadinya pencemaran.
- Dengan sudah dinyatakannya oleh otoritas kesehatan yang berwenang bahwa sirop obat yang sudah melalui verifikasi ulang dan sudah dirilis oleh BPOM adalah sirop obat yang aman, maka Dokter Spesialis Anak tidak perlu ragu lagi untuk meresepkan sirop obat kepada pasien dan masyarakat juga bisa kembali menggunakan sirop obat dengan mengikuti aturan pakai.
Selain itu, Tirto Kusnadi juga mengingatkan kepada anggotanya agar tetap disiplin dalam menerapkan
Cara Pembuatan Obat yang Benar (CPOB) dan Cara Distribusi Obat yang Benar
(CDOB).
Ilustrasi Sirop Obat (Sumber: Canva) |
Saat memberikan obat kepada anak yang sedang sakit, pastikan sesuai anjuran pemakaian. Selain itu, kita sebagai orangtua juga harus memperhatikan asupan makanan anak yang lebih bernutrisi, hindari makanan manis, supaya mereka tumbuh dengan kuat, sehat dan bugar.
Dengan sudah adanya informasi ini, tentu saja saya jauh lebih tenang sebagai seorang Ibu, karena sirop obat aman dikonsumsi untuk anak. Kalau dapat resep obat, pasti saya langsung cek informasinya di akun resmi atau website BPOM, supaya lebih tenang, mana saja sirop obat mana saja yang sudah aman.
Para orangtua juga bisa melakukan hal yang sama. Pastikan untuk cek obat-obatan untuk anak di website resmi BPOM.
Untuk informasi lebih lanjut, orangtua dan masyarakat bisa cek informasi:
- Instagram: @gpfarmasi.id
Sumber tulisan:
- Press release
- Pengalaman pribadi
- https://nasional.kompas.com/read/2022/11/01/15494041/update-kasus-gagal-ginjal-akut-total-304-terdiagnosis-159-orang-meninggal
Kabar ini sudah terdengar dari bulan lalu, bersyukur banget sekarang kalau anak sakit tidak dilema lagi karena sudah ada obat sirop aman untuk anak. Mengingat sekarang musimnya bikin anak rentan sakit, jadi harus waspada. Terima kasih informasinya!
BalasHapusSama-sama mba. Semoga anak-anak kita sehat selalu ya
HapusAlhamdulillah sudah ada pencerahan terkait obat sirop yg sempat gonjang ganjing ini. Syukurlah sudah ada yg aman jadi bisa mudah mau kasih obat buat anak2 ya soalnya yg sirop itu bikin anak mau minum obat.
BalasHapusBenar teh, jadi lebih tenang sekarang
Hapus